Padangkita.com - Perevisi dan pengedit soal ujian agama yang diduga lecehkan Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Solok, Rosmalini mengaku khilaf dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya.
Baca juga: Tiga Sekolah di Pessel Terima Adiwiyata Nasional
Rosmalini merupakan perevisi dan pengedit soal ujian agama kelas 4 Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2019/2020. Dirinya mengakui kesalahan dan kekhilafannya dalam merevisi soal agama tersebut.
Menurut pengakuannya, kesalahan dalam merevisi soal tersebut adalah murni kelalaian dan kekhilafan dirinya sebagai manusia. Tidak ada maksud untuk melecehkan dan menista Nabi Muhammad SAW.
"Dari lubuk hati yang paling dalam dan dari lubuk hati yang paling dalam saya minta maaf. Tidak ada maksud saya menghina nabi besar Muhammad SAW," ungkapnya dalam video yang diunggah oleh akun Kapten Semut Channel, (13/12).
https://www.youtube.com/watch?time_continue=21&v=eJZAUnNgV2I&feature=emb_title
Atas kesalahan dalam merevisi dan mengedit soal ujian agama yang akhirnya viral karena diduga lecehkan Nabi Muhammad itu, Rosmalini meminta maaf kepada seluruh umat islam yang ada di mana pun berada.
"Sekali lagi saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada umat Islam," ucapnya sekali lagi.
Baca juga: Tahukan Anda, Perguruan Tinggi Islam Pertama di Indonesia Berada di Ranah Minang
Seperti diketahui, dunia pendidikan di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok heboh. Hal ini terjadi setelah beredar soal ujian agama yang diduga lecehkan Nabi Muhammad SAW, Rabu (11/12).
Dalam soal ujian PAI yang sudah terlanjur dikerjakan oleh siswa pada Senin 9 Desember 2019 di 16 sekolah dasar di Kecamatan Junjung Sirih itu, muncul soal dengan nomor urut 13 yang berisikan.
Sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah .......
A. Malas Belajar
B. Mengerjakan tugas belajar
C. Menjaga nama baik sekolah dan guru
D. Menjaga nama baik orang tua.