Padang, Padangkita.com — Pemerintah Kota (Pemko) Padang kembali melakukan intervensi pasar guna menjaga stabilitas ekonomi warga menjelang pergantian tahun.
Melalui Dinas Perikanan dan Pangan, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar di Lapangan Maransi Indah RW XII, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, pada Rabu (24/12/2025).
Kegiatan ini menjadi agenda penutup tahun 2025 yang disambut antusias oleh ratusan warga setempat. Pemilihan lokasi di Dadok Tunggul Hitam dinilai strategis mengingat kawasan ini merupakan salah satu area padat penduduk yang juga menjadi fokus penanganan pascabencana.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Arie Rafki, menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM kali ini membawa misi ganda. Selain menjaga keterjangkauan harga jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Tahun Baru 2025, kegiatan ini adalah bentuk respons pemerintah dalam penanganan dampak pascabencana banjir dan longsor yang sempat melanda.
"Pada periode tersebut, kebutuhan masyarakat cenderung meningkat, sementara distribusi pangan sering mengalami gangguan yang berpotensi memicu kenaikan harga," ujar Arie di sela-sela kegiatan.
Arie menekankan bahwa GPM bukan sekadar pasar kaget biasa, melainkan instrumen pengendali inflasi daerah.
"Melalui Gerakan Pangan Murah ini, pemerintah menyediakan bahan pokok strategis dengan harga terjangkau untuk menstabilkan pasokan dan melindungi daya beli masyarakat. Ini juga upaya mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terdampak bencana," tambahnya.
Demi memaksimalkan bantuan, panitia menyediakan stimulus tambahan berupa kupon subsidi. Sebanyak 200 lembar kupon dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Setiap pemegang kupon berhak mendapatkan potongan harga langsung sebesar Rp5.000 untuk setiap transaksi pembelian bahan pangan.
Dalam pelaksanaannya, Pemko Padang menggandeng sejumlah mitra strategis rantai pasok pangan, mulai dari Perum Bulog, PT Inkasi Raya, hingga pemasok telur lokal. Kolaborasi ini memastikan harga jual di lokasi GPM jauh di bawah harga pasar.
Sebagai perbandingan, komoditas cabai merah di lokasi GPM dijual seharga Rp40.000 per kilogram. Angka ini lebih hemat Rp5.000 dibandingkan harga pasar yang saat ini menyentuh kisaran Rp45.000 per kilogram.
Harga di sini memang dipastikan lebih murah dari harga pasar karena kita memotong rantai distribusi dengan mendatangkan pemasok langsung, jelas Arie.
Menutup keterangannya, Arie menegaskan bahwa kegiatan di Koto Tangah ini merupakan pamungkas dari rangkaian program GPM sepanjang tahun 2025. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan dan mengevaluasi program ini agar lebih efektif pada tahun anggaran berikutnya.
Baca Juga: Pasar Murah Pemko Padang Banjir Pengunjung, Tekan Inflasi Jelang Nataru
"Untuk tahun ini sudah habis, ini penutup tahun. Insyaallah tahun depan akan kita laksanakan lagi," tutupnya. [*/hdp]











