Padang, Padangkita.com – Aroma rempah khas Minangkabau menyeruak memenuhi Lapangan Upacara Balai Kota Padang, Aia Pacah, Selasa. Namun, kepulan asap dari kawah-kawah rendang kali ini bukan sekadar penanda festival kuliner biasa. Di balik prosesi "marandang" tersebut, terselip misi kemanusiaan yang mendalam untuk membasuh duka korban bencana.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, secara resmi membuka kegiatan Padang Marandang 2025 yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Kota Padang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang identik dengan pesta rakyat, perhelatan kali ini didedikasikan sepenuhnya untuk solidaritas sosial dengan menyiapkan 1.500 paket rendang bagi masyarakat terdampak bencana.
Dalam sambutannya, Maigus Nasir menekankan bahwa kegiatan ini sarat akan makna filosofis. Menurutnya, rendang bukan sekadar makanan terlezat di dunia, melainkan simbol persatuan yang relevan dengan kondisi masyarakat saat menghadapi ujian alam.
"Masakan ini menjadi rendang karena menyatukan berbagai bahan dan bermacam bumbu. Inilah semangat yang harus kita bangun saat menghadapi bencana, yaitu bersatu dalam keberagaman," ujar Maigus di hadapan para peserta.
Lebih jauh, Maigus menguraikan bahwa proses memasak rendang yang membutuhkan kesabaran dan hasil akhirnya yang tahan lama, merefleksikan karakter ketangguhan. Sifat rendang yang awet secara alami ini diharapkan menjadi metafora bagi mentalitas masyarakat Sumatera Barat untuk tetap kuat, tabah, dan bangkit kembali pascabencana.
"Filosofi rendang itu melambangkan ketangguhan. Rendang yang dapat bertahan lama diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk tetap kuat dan bangkit dalam menghadapi musibah," tambahnya.
Kegiatan Padang Marandang tahun ini juga menjadi manifestasi semangat berbagi. Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah sajian kehormatan untuk tamu dan bekal untuk keluarga. Semangat inilah yang dibawa Pemerintah Kota Padang untuk menyentuh hati para korban yang kini berada di pengungsian.
Nantinya, sebanyak 1.500 paket rendang siap santap ini akan didistribusikan tidak hanya untuk warga Kota Padang yang terdampak, tetapi juga akan dikirimkan ke daerah-daerah tetangga yang membutuhkan, termasuk ke titik-titik posko pengungsian yang sulit dijangkau.
Baca Juga: Istri Gubernur Sumbar Inisiasi 1 Ton Rendang untuk Korban Bencana, 400 Kg Selesai Dimasak
Langkah Dinas Pariwisata Kota Padang yang mengubah format acara promosi wisata menjadi aksi tanggap bencana ini mendapat apresiasi positif, sebagai bukti bahwa pariwisata juga bisa bergerak seirama dengan kemanusiaan. [*/hdp]











