Mesin Penjernih Air Bantuan UNDIP Mampu Penuhi Kebutuhan 5.000 Orang Per Hari

Mesin Penjernih Air Bantuan UNDIP Mampu Penuhi Kebutuhan  5.000 Orang Per Hari

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menerima bantuan satu unit mesin penjernih air dari Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai bentuk respons terhadap krisis air bersih pascabencana yang melanda sejumlah daerah. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menerima bantuan satu unit mesin penjernih air dari Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai bentuk respons terhadap krisis air bersih pascabencana yang melanda sejumlah daerah.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Redy Firkarlo, alumni UNDIP asal Kota Padang, Sumbar dan diterima langsung oleh Gubernur Mahyeldi di Istana Gubernuran, Minggu (21/12/2025).

“Bantuan ini sangat berarti bagi daerah yang terdampak bencana, khususnya wilayah yang mengalami keterbatasan akses air bersih,” ujar Mahyeldi.

Menurutnya, keberadaan mesin penjernih air ini akan sangat membantu pemerintah daerah dalam mempercepat penanganan dampak bencana, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

“Inovasi teknologi ini mampu mengolah air keruh menjadi air bersih untuk kebutuhan sanitasi ribuan pengungsi. Ini sangat membantu dalam situasi darurat,” tambahnya.

Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Universitas Diponegoro (UNDIP) beserta seluruh pihak yang telah menunjukkan kepedulian kepada masyarakat di Sumbar.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan ini. Semoga menjadi amal kebaikan dan membawa keberkahan bagi semua pihak,” ucapnya.

Sementara itu, Redy Firkarlo menjelaskan bahwa mesin penjernih air atau water purifier tersebut merupakan teknologi berkapasitas tinggi yang dirancang untuk digunakan di daerah terdampak bencana dan wilayah terpencil.

“Mesin ini mampu mengolah air keruh menjadi air bersih untuk kebutuhan sanitasi, bahkan dapat diproses lebih lanjut menjadi air layak minum, dengan kapasitas produksi sekitar 2.000 hingga 5.000 liter per jam atau mencapai 120.000 liter per hari,” jelas Redy.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Terima 65 Ton Bantuan Logistik dari Kementan untuk Korban Bencana

Ia menambahkan, mesin penjernih air senilai Rp100 juta tersebut diproyeksikan mampu melayani kebutuhan air bersih hingga 5.000 orang per hari, khususnya bagi para pengungsi dan korban banjir bandang di wilayah yang mengalami kesulitan akses air bersih.

Selain Sumatera Barat (Sumbar), kata Redy, pihaknya juga menyiapkan dua unit mesin penjernih air serupa untuk disalurkan ke wilayah terdampak bencana di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). [*/adpsb]

Baca Juga

13.604 Ha Lahan Terancam, Kementerian PU Sigap Tangani DI Batang Anai Terdampak Longsor
13.604 Ha Lahan Terancam, Kementerian PU Sigap Tangani DI Batang Anai Terdampak Longsor
Tinjau Lokasi Bencana, Sekdaprov Sumbar Serahkan Bantuan untuk Warga Malalo
Tinjau Lokasi Bencana, Sekdaprov Sumbar Serahkan Bantuan untuk Warga Malalo
Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan Rp1,15 Miliar dari Pemprov Kepri untuk Korban Banjir Bandang
Gubernur Mahyeldi Terima Bantuan Rp1,15 Miliar dari Pemprov Kepri untuk Korban Banjir Bandang
Jembatan Bailey Dijadwalkan Tiba di Malalak Besok, Jalur Sicincin - Bukittinggi segera Pulih
Jembatan Bailey Dijadwalkan Tiba di Malalak Besok, Jalur Sicincin - Bukittinggi segera Pulih
Sertifikasi Nazhir Wakaf di Padang, Mahyeldi Ungkap Potensi Besar Jawab Persoalan Umat
Sertifikasi Nazhir Wakaf di Padang, Mahyeldi Ungkap Potensi Besar Jawab Persoalan Umat
Kementerian PU Percepat Normalisasi Batang Malalo, Sabo Dam Terbukti Tahan Material Galodo
Kementerian PU Percepat Normalisasi Batang Malalo, Sabo Dam Terbukti Tahan Material Galodo