Padang, Padangkita.com – Respons cepat ditunjukkan Yayasan Semen Padang (YSP) bersinergi dengan PT Semen Padang dalam menangani dampak bencana hidrometeorologi di Kota Padang. Sebagai wujud kepedulian sosial, perusahaan ini turun langsung menyalurkan bantuan logistik sekaligus layanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir.
Aksi kemanusiaan tersebut difokuskan pada dua titik krusial di Kecamatan Pauh, yakni kawasan Batu Busuk dan posko pengungsian di SD Negeri 02 Cupak Tangah, pada Jumat (28/11/2025). Langkah ini diambil untuk meringankan beban warga yang tengah menghadapi situasi darurat akibat kerusakan tempat tinggal dan fasilitas umum.
Bantuan logistik yang didistribusikan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Paket bantuan tersebut terdiri dari 150 kilogram beras, 1.500 butir telur, 50 kilogram gula, 50 kotak teh, 50 bungkus biskuit, serta 25 helai selimut untuk melindungi warga dari udara dingin di pengungsian.
Tidak hanya menyerahkan bantuan fisik, tim medis dari Semen Padang Hospital (SPH) juga diterjunkan ke lokasi. Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan jemput bola terhadap warga yang mengungsi. Layanan ini menjadi vital mengingat risiko penyakit pascabanjir seperti gangguan kulit dan pencernaan kerap mengintai para pengungsi.
General Manager Marketing & Corporate Communication Semen Padang Hospital (SPH), dr. Dilla Putri Ellyssa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bukti konsistensi perusahaan untuk selalu hadir di tengah masyarakat, baik dalam kondisi suka maupun duka.
“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan semangat baru, kekuatan, serta harapan bagi warga yang terdampak. Meskipun langkah kecil, semoga ini bisa menjadi bagian dari upaya bersama untuk membantu proses pemulihan dan bangkit kembali,” ujar dr. Dilla.
Dr. Dilla menambahkan, semangat kebersamaan dan solidaritas adalah kunci utama dalam menghadapi ujian bencana ini. Ia berharap kehadiran YSP dan PT Semen Padang dapat memicu optimisme warga untuk segera pulih. “Bersama, kita kuat dan saling menguatkan,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Sumatra Barat, Aceh, dan Sumatra Utara di penghujung November 2025 telah memicu bencana banjir dan tanah longsor yang luas. Ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka menuju tempat pengungsian sementara, dan bencana ini tercatat telah menimbulkan kerugian materiil hingga korban jiwa. [*/hdp]











