Ketua DPD RI Ajak Dunia Perkuat Peranan Masyarakat Adat dalam Mitigasi Iklim

Ketua DPD RI Ajak Dunia Perkuat Peranan Masyarakat Adat dalam Mitigasi Iklim

Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menyerukan penguatan peranan masyarakat adat dalam menjaga hutan dan mendorong ekonomi hijau saat menyampaikan pidato kunci pada Paviliun Indonesia di Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil, COP30, Jumat (14/11/2025). [Foto: Dok. DPD RI]

Jakarta, Padangkita.com - Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menyerukan penguatan peranan masyarakat adat dalam menjaga hutan dan mendorong ekonomi hijau saat menyampaikan pidato kunci pada Paviliun Indonesia di Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil, COP30, Jumat (14/11/2025).

Di hadapan para delegasi internasional, Sultan menegaskan bahwa dunia membutuhkan strategi baru dalam menghadapi krisis iklim.

“Semua paradigma lama dalam mitigasi iklim hanya membawa kita pada ancaman lingkungan yang lebih besar. Kita membutuhkan arah baru yang menyatukan demokrasi, ekosistem, dan ekonomi berkelanjutan,” tegas Sultan dalam sambutannya.

Sultan juga mempromosikan gagasan Demokrasi Hijau (Green Democracy) yang ia pelopori di Indonesia. Ia menambahkan, inovasi demokrasi harus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berpihak pada lingkungan.

“Demokrasi tidak boleh berhenti pada proses politik. Ia harus menghadirkan kebijakan yang benar-benar menjaga alam dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Dalam forum tersebut, Sultan menekankan bahwa masyarakat adat telah terbukti sebagai penjaga paling efektif terhadap hutan dan ekosistem.

“Bagi masyarakat adat, hutan bukan sekadar aset. Hutan adalah semesta kehidupan. Mereka hidup dengan kearifan yang menjaga keseimbangan, bukan eksploitasi,” ujarnya.

Sultan menyampaikan bahwa Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan hutan dan penurunan deforestasi, termasuk rehabilitasi jutaan hektare lahan serta pengembangan ekonomi karbon.

Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan target Indonesia dalam Second Nationally Determined Contribution (NDC), mulai dari pengurangan emisi hingga komitmen menuju net-zero emission.

Sultan juga menyoroti pentingnya kerja sama negara-negara pemilik hutan tropis seperti Indonesia, Brasil, dan Kongo. Ia menilai bahwa pertukaran pengetahuan masyarakat adat dan kearifan lokal dapat memperkuat upaya global menghadapi krisis iklim.

“Kerja sama Selatan–Selatan harus menjadi ruang berbagi pengalaman para penjaga hutan dunia,” ujarnya.

Baca juga: Gagasan 'Green Democracy' Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brazil

Di akhir pidatonya, Sultan mengingatkan bahwa alam sedang menunjukkan batas kesabarannya.

“Dari Sahara hingga Amazon, dari Sumatera hingga Papua, pesan alam sama, yakni pentingnya selaras hidup berdampingan dengan alam, agar terwujud kehidupan yang berkelanjutan,” pungkasnya. [*/rjl]

Baca Juga

Sultan Najamudin Tegaskan DPD Harus Jadi Lembaga Terkuat Penjaga Aspirasi Daerah
Sultan Najamudin Tegaskan DPD Harus Jadi Lembaga Terkuat Penjaga Aspirasi Daerah
DPD RI Bahas Tantangan Implementasi MBG: dari Tata Kelola hingga Penguatan Peran Daerah
DPD RI Bahas Tantangan Implementasi MBG: dari Tata Kelola hingga Penguatan Peran Daerah
DPD RI Soroti Pemotongan Dana Transfer dan Dampaknya Bagi Otonomi Daerah
DPD RI Soroti Pemotongan Dana Transfer dan Dampaknya Bagi Otonomi Daerah
Senator Nawardi Ingatkan BPI Danantara Berhati-hati Kelola Dana Publik dalam Investasi Swasta
Senator Nawardi Ingatkan BPI Danantara Berhati-hati Kelola Dana Publik dalam Investasi Swasta
Gagasan 'Green Democracy' Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
Gagasan 'Green Democracy' Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
DPD RI Dorong Sinergi Lokal-Global, Perkuat NTB sebagai Etalase Pariwisata dan Energi Bersih
DPD RI Dorong Sinergi Lokal-Global, Perkuat NTB sebagai Etalase Pariwisata dan Energi Bersih