Padang, Padangkita.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Kanwil Kemenag Sumbar) menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar untuk meluncurkan program kalibrasi dan sertifikasi arah kiblat.
Langkah strategis ini menyasar hotel, restoran, dan fasilitas publik di Sumatera Barat untuk memberikan jaminan ketepatan arah kiblat, sejalan dengan penguatan citra Sumbar sebagai destinasi wisata halal.
Program ini disepakati dalam audiensi antara Kanwil Kemenag Sumbar dengan pengurus PHRI Sumbar yang dipimpin ketuanya, Rina Pangeran.
Ketua Tim Kerja Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sumbar, Ikrar Abdi, menjelaskan bahwa kalibrasi ini merupakan kebutuhan fundamental untuk memastikan sahnya ibadah salat umat muslim, khususnya di ruang publik.
“Setiap hotel dan restoran umumnya memiliki musala yang digunakan publik, bahkan untuk kegiatan keagamaan seperti salat tarawih saat Ramadan. Karena itu, memastikan arah kiblat yang akurat menjadi hal yang sangat penting,” ujar Ikrar.
Pihak PHRI Sumbar menyambut antusias program ini dan mengaku baru memahami pentingnya kalibrasi tersebut bagi kenyamanan ibadah tamu. PHRI menyatakan siap mendukung penuh dan akan menyosialisasikannya kepada seluruh anggota di kabupaten dan kota.
“Mereka menunggu surat resmi dari Kanwil Kemenag sebagai dasar pelaksanaan. Bahkan, ada permintaan agar kalibrasi juga dilakukan di setiap kamar hotel, dan itu memungkinkan,” tambah Ikrar.
Nantinya, setiap tempat yang telah dikalibrasi akan menerima sertifikat arah kiblat. Sertifikat ini akan menjadi bukti sahih dan dipertimbangkan menjadi bagian dari penilaian tingkat bintang hotel.
Sebagai langkah awal, program ini akan dimulai dengan kalibrasi arah kiblat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), bersinergi dengan PT Angkasa Pura.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, menyampaikan apresiasi kepada PHRI. Menurutnya, gagasan ini lahir dari semangat pelayanan dan tanggung jawab moral Kemenag dalam menjaga ketepatan arah kiblat.
“Kalibrasi arah kiblat ini bukan sekadar urusan teknis, tetapi bentuk pelayanan nyata kepada umat. Kita ingin memberi kepastian dan kenyamanan beribadah di mana pun mereka berada,” ujar Edison.
Ia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pariwisata Halal di Sumatera Barat.
“Ini bagian dari upaya membangun Sumatera Barat sebagai destinasi wisata ramah muslim yang sesungguhnya. Bukan hanya pada makanan halal, tapi juga pada fasilitas ibadah yang akurat dan terjamin,” tegas Edison, yang juga menjabat Kepala Bagian Tata Usaha ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kanwil Kemenag, bersama pemangku kepentingan terkait ingin memastikan setiap wisatawan yang berkunjung ke Ranah Minang dapat beribadah dengan tenang.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Hotel di Padang yang Memiliki Tempat Salat Bersih dan Nyaman
“Kita ingin setiap tamu yang datang, merasa yakin bahwa di mana pun ia salat, arah kiblatnya tepat, ibadahnya sah, dan hatinya tenang,” pungkas Edison. [*/hdp]











