Buka Smart Food B2SA, Gubernur Mahyeldi Bicara soal Diversifikasi Pangan ke Ubi, Labu dan Sagu

Buka Smart Food B2SA, Gubernur Mahyeldi Bicara soal Diversifikasi Pangan ke Ubi, Labu dan Sagu

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka acara Smart Food B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) berbasis potensi sumber daya lokal bertajuk “Untuk Ranah Minang Tagok Pangan” di halaman Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Rabu (5/11/2025). [Foto: Dok Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, membuka acara Smart Food B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) berbasis potensi sumber daya lokal bertajuk “Untuk Ranah Minang Tagok Pangan” di halaman Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Rabu (5/11/2025).

Acara berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan menarik seperti Festival Minang Day Culinary, lomba olahan pangan lokal, Pangan Got Talent, apresiasi untuk P-KRPL, hingga gelar pangan murah yang ramai dikunjungi masyarakat. Tercatat, lomba olahan pangan lokal diikuti oleh 19 perwakilan kabupaten/kota se-Sumatera Barat.

Dalam sambutannya, Mahyeldi menyebut program Smart Food B2SA sebagai langkah penting untuk membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan peduli gizi.

“Kegiatan ini sangat strategis karena berkaitan langsung dengan pangan yang sehat, bersih, dan berkualitas,” ujarnya.

Gubernur menegaskan, perhatian pemerintah terhadap urusan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga keamanan dan kehalalan.

“Kita tidak hanya bicara cukup makan, tapi juga makan yang aman dan halalan thayyiban. Itu kewajiban pemerintah memastikan rakyat mendapat pangan yang layak,” tegas Mahyeldi.

Ia pun mengingatkan pentingnya diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan potensi pangan lokal seperti ubi, labu, sagu, dan pisang sebagai sumber karbohidrat yang sehat dan ekonomis.

“Konsumsi beras kita masih tinggi. Karena itu, diversifikasi pangan harus kita dorong. Ubi, labu, dan sagu bisa jadi bahan makanan bergizi dan lebih hemat. Di Mentawai, misalnya, bisa makan pisang dengan gulai ikan, lamak bana tu!” ucap Mahyeldi disambut tawa hadirin.

Gubernur juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap jajanan anak sekolah. Ia meminta Dinas Pangan dan OKKPD daerah memastikan seluruh makanan yang dijual aman dan bebas dari bahan berbahaya.

“Kalau ada kasus keracunan, dapurnya harus ditutup sementara dan dievaluasi. Ini soal kesehatan masyarakat, jadi tidak boleh disepelekan,” tegasnya lagi.

Menurut Mahyeldi, menjaga ketahanan pangan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga bagian dari menjaga stabilitas bangsa.

“Bahkan, katanya perang dunia nanti bisa dipicu oleh persoalan pangan. Jadi, menjaga ketahanan pangan itu sama dengan menjaga ketahanan bangsa,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Mahyeldi mengajak seluruh pihak untuk terus mengembangkan potensi pangan lokal agar Sumatera Barat menjadi daerah yang mandiri dan cukup pangan.

“Semoga masyarakat Sumbar selalu tercukupi pangannya dan dijauhkan dari makanan yang membahayakan kesehatan,” tutupnya sambil membuka acara secara resmi dengan pembacaan Basmalah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Iqbal Ramadi Payana menyampaikan bahwa kegiatan ini mendukung Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Diversifikasi Pangan.

Berbagai program telah dijalankan, di antaranya Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan (P-KRPL), Peningkatan Pengolahan dan Pengembangan Pangan Lokal, serta Kampanye Menu Makan Sehat B2SA.

Iqbal juga melaporkan, Sumatera Barat kini menempati posisi delapan besar nasional dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 89,0 pada 2024 bukti kemajuan dalam keberagaman konsumsi pangan masyarakat.

Baca juga: Sumbar Jangan Jadi Penonton, Mahyeldi Usul Bentuk Lembaga Ketahanan Pangan di Nagari

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Badan Pangan Nasional, Bupati dan Wakil Bupati se-Sumbar, Ketua Tim Penggerak PKK, BKOW, Dharma Wanita Persatuan, serta perwakilan Bank Indonesia, Bulog, dan berbagai unsur masyarakat lainnya. [*/adpsb]

Baca Juga

Mahyeldi Bicara Persiapan, Tujuan dan Target Sumbar di Konferensi Wakaf Internasional
Mahyeldi Bicara Persiapan, Tujuan dan Target Sumbar di Konferensi Wakaf Internasional
Sekdaprov Sumbar Tegaskan Awal 2026, Administrasi Pemerintah Beralih ke Sistem Digital
Sekdaprov Sumbar Tegaskan Awal 2026, Administrasi Pemerintah Beralih ke Sistem Digital
Vasko Ruseimy: Pendekatan Sosial dan Budaya Jadi Kunci Percepatan Tol Padang–Pekanbaru
Vasko Ruseimy: Pendekatan Sosial dan Budaya Jadi Kunci Percepatan Tol Padang–Pekanbaru
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah Diwisuda Magister Manajemen di UniSHAMS Malaysia
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah Diwisuda Magister Manajemen di UniSHAMS Malaysia
Kepala Badan Penghubung Sumbar Terpilih Secara Aklamasi Menjadi Ketua Forkappsi
Kepala Badan Penghubung Sumbar Terpilih Secara Aklamasi Menjadi Ketua Forkappsi
Pembebasan Lahan Flyover Sitinjau Lauik Ditarget Rampung 2 Bulan, Semua Pihak Mendukung
Pembebasan Lahan Flyover Sitinjau Lauik Ditarget Rampung 2 Bulan, Semua Pihak Mendukung