Padang, Padangkita.com – Proyek vital revitalisasi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, yang menjadi urat nadi konektivitas antara Padang dan Kepulauan Mentawai, akhirnya mendapat angin segar. Anggaran sebesar Rp4,3 miliar yang sebelumnya sempat diblokir kini telah berhasil dicairkan.
Kabar baik ini mengemuka saat Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, meninjau langsung progres pembangunan pelabuhan bersama Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Selasa (7/10/2025). Kunjungan ini memastikan proyek strategis tersebut berjalan sesuai rencana.
Zigo Rolanda mengungkapkan bahwa anggaran tersebut sempat terhenti akibat kebijakan efisiensi pemerintah. Namun, berkat koordinasi dan desakan kuat dari Komisi V DPR RI kepada Kementerian Perhubungan, alokasi dana tersebut akhirnya dibuka kembali.
“Pelabuhan ini adalah akses utama pengiriman kebutuhan pokok dan material pembangunan bagi masyarakat Mentawai. Oleh karena itu, revitalisasinya menjadi prioritas mutlak,” tegas Zigo di lokasi peninjauan. “Alhamdulillah, setelah kami perjuangkan, anggaran yang sempat diblokir itu bisa digunakan kembali.”
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyambut baik kabar tersebut dan mengapresiasi kontribusi Zigo Rolanda. Ia menekankan bahwa transportasi laut adalah nyawa bagi perekonomian dan sektor pariwisata di kawasan tersebut.
“Transportasi laut ini adalah urat nadi kita. Karena itu, revitalisasi PPS Bungus sangat penting dan krusial bagi kemajuan Padang dan Mentawai,” ujar Maigus Nasir.
Meski demikian, Zigo mengakui bahwa nilai Rp4,3 miliar tersebut belum mencukupi untuk seluruh kebutuhan pembenahan pelabuhan. Ia berjanji akan terus berjuang di tingkat pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran agar revitalisasi dapat dilakukan secara menyeluruh dan maksimal.
Baca Juga: PPS Bungus Lakukan Perjanjian Kerja sama dengan PT Semen Padang
“Ini adalah langkah awal. Kami akan terus memperjuangkan tambahan anggaran agar pembenahan pelabuhan ini tuntas. Semoga upaya ini memperkuat posisi Padang sebagai kota wisata dan gerbang utama konektivitas di Sumatera Barat,” pungkasnya. [*/hdp]