Padang, Padangkita.com – Krisis Semen Padang FC di kompetisi BRI Super League 2025/26 semakin dalam. Tim berjuluk Kabau Sirah ini harus kembali pulang dengan tangan hampa setelah menelan kekalahan keempatnya secara beruntun, kali ini dari tuan rumah Persita Tangerang dengan skor 0-2.
Dalam laga tunda pekan ke-4 yang digelar di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (4/10) malam, perjuangan Semen Padang harus terhenti oleh gol-gol dari punggawa Pendekar Cisadane.
Harapan Semen Padang untuk mencuri poin mulai sirna pada menit ke-25. Gelandang asing Persita, Sin Yeong Bae, melepaskan tendangan voli keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau penjaga gawang, mengubah skor menjadi 1-0.
Meski berusaha bangkit, Kabau Sirah justru kembali kebobolan pada babak kedua. Melalui skema serangan cepat, Ahmad Nur Hardianto berhasil menggandakan keunggulan Persita pada menit ke-71 dan menyegel kemenangan untuk timnya.
Usai pertandingan, Pelatih Kepala Semen Padang FC, Eduardo Almeida, secara jantan mengakui keunggulan lawan. Ia menyebut Persita memang tampil lebih baik dan layak memenangkan pertandingan.
“Tidak banyak yang bisa saya katakan. Selamat untuk Persita. Kita ingin dapat poin, tapi kita tidak bisa. Meski hasilnya tidak baik, tetapi usaha para pemain sudah sangat positif dan mereka telah berjuang keras,” ujar pelatih asal Portugal tersebut.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Semen Padang menjadi empat kekalahan beruntun. Sebelumnya, mereka takluk 1-2 dari PSBS Biak, 0-1 dari Persebaya Surabaya, dan 1-3 dari Bali United FC.
Baca Juga: Persita vs Semen Padang FC: Ujian Berat Pendekar Cisadane di Indomilk Arena
Rentetan hasil minor ini membuat posisi Kabau Sirah semakin terpuruk di dasar klasemen sementara BRI Super League. Sinyal bahaya degradasi pun mulai menyala terang, dan desakan agar tim segera berbenah semakin menguat. Imbasnya, posisi Eduardo Almeida sebagai nakhoda tim kini berada di ujung tanduk, dengan rumor pemecatan yang mulai berembus kencang. [*/hdp]