Jakarta, Padangkita.com – Inovasi PT Semen Padang dalam mengubah masalah sampah organik menjadi solusi ekonomi sirkular melalui budidaya maggot berhasil meraih pengakuan nasional.
Anak usaha SIG ini dianugerahi penghargaan Paper Inovasi Khusus dalam ajang Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 yang diselenggarakan oleh PT Sucofindo.
Penghargaan untuk program bertajuk “Revolusi Sampah Organik Menjadi Emas Hijau” tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Sucofindo, Evi Afiatin, kepada Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, di Jakarta, pada Selasa (16/9/2025).
Iskandar Z Lubis menyatakan bahwa apresiasi ini menjadi validasi atas terobosan perusahaan dalam mendukung pemerintah mengatasi darurat sampah, khususnya di Kota Padang.
Inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap timbunan sampah kota yang mencapai sekitar 660 ton per hari, di mana mayoritasnya adalah sampah organik.
“Model ekonomi sirkular closed-loop yang kami kembangkan dinilai unggul. Program ini tidak hanya mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga menciptakan ekosistem wirausaha sosial baru yang memperkuat ketahanan pangan,” ujar Iskandar.
Program yang diinisiasi pada 2024 ini memanfaatkan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot untuk mengurai sampah organik. Prosesnya dijalankan oleh KUBE Organic Feed, sebuah kelompok masyarakat dampingan PT Semen Padang dan Universitas Andalas.
Dalam model ini, sampah organik dari masyarakat dipilah dan diolah menjadi media budidaya maggot. Maggot yang kaya protein kemudian dijual sebagai pakan ternak ikan, sementara residunya yang disebut kasgot dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian organik.
“Siklusnya berputar secara harmonis: sampah menjadi maggot, maggot menjadi pakan, dan sisa pakan ternak kembali menjadi pupuk. Ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian lingkungan dapat berjalan selaras dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelas Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Idris.
Keberhasilan model ini terbukti nyata. Dalam tiga bulan pertama pelaksanaannya, KUBE Organic Feed mampu mencatatkan keuntungan bersih hingga Rp12,98 juta. Hal ini menunjukkan bahwa solusi lingkungan dapat sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang mandiri.
Lebih lanjut, Iskandar Z Lubis menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi Penta Helix yang melibatkan akademisi, pemerintah, komunitas, media, dan masyarakat. Ia berharap inovasi ini dapat direplikasi di wilayah lain sebagai solusi konkret atas permasalahan sampah.
Baca Juga: Semen Padang, Pemko Padang, dan Unand Kolaborasi Uji Maggot BSF sebagai Pakan Ikan Nila
“Keberhasilan ini bukan milik kami semata. Inovasi ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan dan mendorong ekonomi kerakyatan,” tutup Iskandar. [*/hdp]











