Padang, Padangkita.com – Khawatir warisan sastra lisan Minangkabau tergerus arus globalisasi, tim dosen dari Universitas Negeri Padang (UNP) meluncurkan aplikasi "Kamus Digital Pepatah Minangkabau".
Aplikasi yang kini tersedia di Google Play Store ini dirancang untuk mendekatkan kembali generasi muda dengan kearifan lokal mereka.
Pengembangan aplikasi ini didasari oleh keprihatinan terhadap fenomena degradasi nilai-nilai budaya di kalangan generasi muda Minang.
Koordinator tim pengembang, Prof. Ermanto, menyatakan bahwa anak muda saat ini jauh lebih akrab dengan gawai dibandingkan tradisi lokal.
“Penggunaan pepatah dalam berkomunikasi atau kegiatan sosial sudah sangat berkurang. Kondisi ini berisiko menyebabkan keterputusan generasi muda Minangkabau terhadap identitas budayanya,” ujar Prof. Ermanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/9/2025).
Menurutnya, di tengah masifnya penggunaan teknologi digital, belum ada platform yang menyajikan kamus pepatah Minangkabau secara sistematis dan interaktif. Oleh karena itu, aplikasi ini hadir sebagai jembatan strategis antara kearifan lokal dan kebutuhan generasi digital.
Aplikasi yang digagas oleh tim dosen lintas fakultas ini—termasuk Rektor UNP Krismadinata, —dirancang dengan sejumlah fitur unggulan. Pengguna tidak hanya dapat mencari pepatah berdasarkan kata kunci, tetapi juga memahami maknanya dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Fitur menarik lainnya adalah adanya kategori substansi pepatah dan audio yang mencontohkan cara pengucapan yang benar. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran dan internalisasi nilai-nilai adat bagi generasi muda.
“Urgensinya terletak pada kebutuhan mendesak untuk menanamkan kembali nilai-nilai adat melalui media yang akrab dengan mereka, yaitu ponsel. Jika tidak diantisipasi, warisan budaya ini berisiko hilang dari ruang publik, baik di Sumatera Barat maupun di perantauan,” tambahnya.
Baca Juga: Balai Bahasa Segera Terbitkan Kamus Bahasa Minangkabau dan Mentawai, Kosa Kata Lebih Banyak
Proyek inovatif ini merupakan hasil kolaborasi dari Prof. Ermanto, Dt. Rajo Malenggang; Rektor UNP Krismadinata, Amril Amir, Dt. Lelo Basa; dan Havid Ardi, Dt. Rangkayo Mulia. [*/hdp]