Padang, Padangkita.com - Ambisi Kota Padang untuk meraih penghargaan tertinggi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) "Swasti Saba" tahun 2025 diuji secara langsung di hadapan Tim Penilai Pusat.
Dalam sesi verifikasi lanjutan yang digelar secara hybrid di Balai Kota Padang, Selasa (26/8/2025), Wali Kota Fadly Amran memaparkan serangkaian inovasi dan program unggulan yang menjadi andalan ibu kota Sumatera Barat ini.
Verifikasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan pembuktian dari komitmen jangka panjang Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, aman, dan sejahtera bagi warganya.
"Visi kami adalah menggerakkan seluruh potensi untuk menjadikan Padang kota pintar dan sehat. Ini bukan hanya slogan, tapi diwujudkan dalam program nyata yang menyentuh langsung denyut nadi kehidupan masyarakat," tegas Wali Kota Fadly Amran saat membuka paparannya.
Di hadapan tim verifikasi, Padang menunjukkan bahwa predikat "kota sehat" dimulai dari fondasi kesehatan dasar dan lingkungan yang terawat. Dengan dukungan 27 rumah sakit, 24 puskesmas, dan 125 klinik pratama, Pemko Padang mengklaim layanan kesehatan semakin merata.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Padang secara serius menangani masalah sampah melalui budidaya maggot BSF untuk mengurai sampah organik, program bank sampah yang aktif, hingga instalasi pengolahan limbah tinja.
"Kami menargetkan pengurangan kawasan kumuh secara bertahap hingga titik nol. Ini didukung oleh regulasi daerah yang kuat dan partisipasi aktif masyarakat," tambah Fadly.
Sektor ekonomi dan pendidikan tak luput dari perhatian. Pemko Padang berhasil mengubah wajah pasar tradisional menjadi lebih bersih dan nyaman. Pasar Alai dan Pasar Tanah Kongsi, misalnya, kini telah meraih sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan penghargaan pasar tertib ukur.
"Melalui program unggulan (Progul) Padang Rancak, kami merevitalisasi pasar-pasar satelit. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) juga kami terapkan untuk kenyamanan bersama," jelasnya.
Di dunia pendidikan, Gerakan Sekolah Sehat dan pengembangan sekolah Adiwiyata menjadi prioritas. "Progul Padang Juara memastikan anak-anak kita tidak kesulitan mengenyam pendidikan melalui bantuan seragam dan Lembar Kerja Siswa (LKS) gratis," lanjut Wali Kota.
Sebagai daerah yang berada di zona rawan gempa dan tsunami, kesiapsiagaan menjadi DNA Kota Padang. Pemko terus memperkuat sarana seperti shelter dan layanan darurat 112. Sebuah rencana ambisius bahkan tengah disiapkan.
"Sejalan dengan Progul Padang Sigap, kami berencana menggelar Tsunami Drill yang akan melibatkan 100 hingga 200 ribu warga. Ini adalah upaya kami membangun budaya sadar bencana," ungkap Fadly. Upaya mitigasi ini juga didukung penanaman 16 ribu mangrove untuk mencegah abrasi pantai.
Dari sisi perlindungan sosial, optimalisasi dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dimaksimalkan untuk program bedah rumah dan bantuan sosial lainnya. Kehadiran Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Bundo Kanduang juga mempermudah warga rentan mengakses bantuan.
Plt. Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan, Murti Utami, yang hadir secara daring, menyampaikan apresiasinya atas komitmen yang ditunjukkan Pemko Padang.
“Kami mengapresiasi partisipasi aktif dan persiapan yang sangat baik dari Pemprov Sumbar dan Pemko Padang dalam rangkaian penilaian Swasti Saba 2025. Penjelasan yang komprehensif ini penting untuk mencapai pemahaman yang sama," ujarnya.
Baca Juga: Padang Optimistis Raih Predikat Kota Sehat Tertinggi di Tahun 2025
Verifikasi yang dipimpin oleh Johny Sumbung ini menjadi tahap krusial yang akan menentukan apakah Kota Padang layak menyandang predikat bergengsi Swasti Saba di tingkat nasional tahun ini. [*/hdp]