Padang, Padangkita.com - Riuh puluhan ribu suporter Semen Padang FC di Stadion GOR Haji Agus Salim pecah pada menit-menit akhir pertandingan, Jumat (15/8/2025) sore. Adalah Filipe Chaby, sang maestro lini tengah asal Portugal, yang menjadi pahlawan kemenangan perdana Kabau Sirah di BRI Liga 1 2025/26.
Lewat sebuah eksekusi tendangan bebas yang terukur, Chaby melepaskan sepakan melengkung kaki kirinya yang tak mampu dijangkau kiper Dewa United, Sonny Stevens. Gol spektakuler di masa injury time babak kedua itu memecah kebuntuan dan membawa Semen Padang unggul 1-0.
Kemenangan tim kebanggaan Ranah Minang ini akhirnya dikunci menjadi 2-0 beberapa saat kemudian melalui gol Bruno Gomes, yang memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Dewa United yang panik setelah gol pertama. Hasil ini menjadi obat pelipur lara setelah kekalahan di laga pembuka melawan Persib Bandung pekan lalu.
Dari Juru Selamat Degradasi Menjadi Idola Baru
Peran vital Filipe Chaby bukanlah kejutan. Sejak didatangkan pada paruh musim BRI Liga 1 2024/25, kehadirannya seolah menjadi jawaban atas krisis yang dialami Semen Padang. Saat itu, Kabau Sirah terjerembab di peringkat ke-17 dengan hanya 10 poin, dan Chaby direkrut untuk menggantikan Charlie Thomas Scott.
Kepercayaan itu ia bayar tuntas. Dengan cepat, pemain kelahiran 22 Januari 1994 ini menjadi motor serangan tim. Musim lalu, ia sukses membukukan 3 gol dan 2 assist dalam 15 penampilan, sebuah kontribusi masif yang turut mengantar Semen Padang lolos dari jerat degradasi.
Kini, di musim baru, statusnya kian tak tergantikan. Gol ke gawang Dewa United menjadi bukti sahih bahwa Chaby adalah ruh permainan tim, sosok pembeda yang ditunggu-tunggu aksinya oleh para suporter.
Jebolan Sporting CP dengan Pengalaman Internasional
Kualitas yang ditunjukkan Chaby bukanlah tanpa sebab. Ia merupakan produk asli akademi salah satu klub terbesar Portugal, Sporting CP, tempat para bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Luis Figo ditempa.
Karier profesionalnya malang melintang di berbagai level liga Portugal, termasuk bersama klub bersejarah Belenenses. Tak hanya itu, ia juga sempat mencicipi atmosfer kompetisi di luar negeri bersama salah satu klub di Azerbaijan.
Pengalaman internasionalnya juga terasah di level tim nasional. Chaby tercatat pernah membela timnas Portugal di berbagai kelompok umur, dari U-16 hingga U-19, dan berhasil menyumbangkan empat gol. Latar belakang inilah yang memberinya ketenangan dan visi bermain di atas rata-rata sebagai seorang pemain asing di Liga Indonesia.
Merasa di Rumah Sendiri
Di luar lapangan, gelandang dengan tinggi 1,74 meter ini mengaku sangat betah dengan atmosfer di Semen Padang. Dalam sebuah kesempatan, ia mengungkapkan bahwa klub dan para pendukungnya telah membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.
"Klub ini seperti rumah. Dukungan yang saya dapatkan, terutama di masa-masa sulit musim lalu, sangat luar biasa," ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Pedro Matos, Gelandang Portugal yang Perkuat Lini Tengah Semen Padang Musim Depan
Meski belum berbicara banyak soal masa depannya, komitmen dan performa gemilangnya di lapangan menjadi jawaban terbaik. Lewat magis kaki kirinya, Filipe Chaby kini bukan lagi sekadar pemain, melainkan harapan baru bagi Semen Padang FC untuk kembali berprestasi di kancah tertinggi sepak bola Indonesia. [*/hdp]