Padang, Padangkita.com – PT Semen Padang memperkuat komitmennya terhadap ekonomi berkelanjutan dengan menawarkan dua program berbasis inovasi hijau kepada seluruh Koperasi Kelurahan Merah Putih se-Kota Padang.
Inisiatif ini bertujuan mendorong koperasi agar tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
Program yang ditawarkan meliputi budidaya maggot untuk pengelolaan sampah organik dan pengembangan pohon kaliandra sebagai sumber energi terbarukan (EBT).
Kedua program tersebut diperkenalkan dalam acara bincang-bincang bertajuk “Penguatan Koperasi melalui Inovasi Hijau”. Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 yang diselenggarakan di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Momen ini sekaligus menjadi peluncuran resmi Koperasi Kelurahan Merah Putih yang kini telah tersebar di 104 kelurahan se-Kota Padang.
Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar, menjelaskan bahwa perusahaan secara aktif mengembangkan sumber energi alternatif.
Salah satu fokus utamanya adalah pemanfaatan pohon kaliandra. Tanaman ini dikenal memiliki nilai kalor tinggi, sehingga berpotensi menggantikan sebagian kebutuhan batu bara dalam proses produksi semen.
“Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sementara daunnya bisa diolah menjadi pakan ternak seperti kambing dan sapi,” terang Ilham.
Ia melihat ini sebagai peluang usaha berkelanjutan yang dapat dikelola koperasi dari hulu ke hilir, mulai dari pembibitan hingga distribusi hasil. “Kami juga siap menjadi pembeli hasilnya,” tambahnya, memberikan jaminan pasar bagi koperasi.
Selain energi terbarukan, Ilham juga memaparkan potensi ekonomi dari budidaya maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai limbah organik secara efisien. Selain itu, larva ini menghasilkan biomassa dengan kandungan protein tinggi yang sangat cocok sebagai pakan ikan.
“PT Semen Padang telah melakukan uji coba pemanfaatan maggot sebagai pakan ikan nila bekerja sama dengan Dr. Resti Rahayu dari Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Hasilnya sangat menjanjikan, tidak hanya dalam konteks pengurangan sampah tetapi juga sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan,” jelasnya.
Ilham menambahkan bahwa sampah anorganik juga memiliki nilai ekonomi. Bahan-bahan seperti plastik dan tekstil yang sulit didaur ulang dapat diproses menjadi *Refuse-Derived Fuel* (RDF), yang berfungsi sebagai alternatif batu bara untuk pabrik semen.
“Inilah esensi dari prinsip ekonomi sirkular. Sampah yang sebelumnya menjadi masalah, kini dapat bertransformasi menjadi sumber energi dan nilai tambah ekonomi. Kami berharap koperasi dapat melihat ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan,” ujarnya.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif PT Semen Padang yang dinilai menghadirkan solusi konkret untuk penguatan koperasi berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Kami sangat mendukung program ini. Keberadaan Koperasi Merah Putih adalah wujud komitmen kami dalam membangun ekonomi dari tingkat akar rumput. Kolaborasi dengan PT Semen Padang akan terus kami dorong, dan seluruh camat serta lurah wajib aktif dalam membina koperasi ini di wilayah masing-masing,” tegas Fadly.
Ia juga menekankan pentingnya tata kelola koperasi yang profesional dan akuntabel. “Koperasi adalah entitas usaha, yang berarti harus kompetitif. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara serius. Kami bahkan akan memberikan penghargaan bagi koperasi yang mampu menunjukkan kinerja sehat dan pertumbuhan positif,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, Fauzan Ibnovi, menilai program yang ditawarkan PT Semen Padang sebagai peluang emas yang patut dimanfaatkan secara maksimal. “Prospeknya sangat konkret, apalagi ada jaminan pembelian hasil dari pihak industri. Ini adalah sinergi yang perlu terus diperkuat,” ucapnya.
Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Pampangan Nan XX, Elga Maidison, menyatakan kesiapannya untuk menyambut peluang ini. “Kami tertarik dengan budidaya maggot sejak awal. Program ini bisa disinergikan dengan inisiatif bank sampah yang sudah kami jalankan sebelumnya,” katanya.
Sebagai bagian dari perayaan Harkopnas, Pemko Padang juga memberikan penghargaan kepada koperasi berprestasi. Koperasi Konsumen Keluarga Besar Semen Padang (KKSP) berhasil meraih Juara I Kategori Koperasi Konsumen, disusul oleh KPRI Fakultas Ekonomi Universitas Andalas sebagai Juara II, dan KPRI RSUD Dr. Rasidin Padang sebagai Juara III.
Untuk kategori Koperasi Simpan Pinjam, Juara I diraih oleh Koperasi Adipura Padang, diikuti oleh Koperasi Karyawan RS Yos Sudarso, dan KPRI SMPN 21 Padang. [*/hdp]