Tuapejat, Padangkita.com — Rombongan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang memulai misi penuh makna ke pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada awal Juli 2025.
Perjalanan yang dimulai dari Dermaga Muaro Padang ini bertujuan untuk memperkuat pembinaan umat dan memberikan dukungan logistik bagi para da'i di wilayah terdepan Indonesia.
Dipimpin oleh Ustaz Mafril, rombongan bertolak menggunakan kapal cepat MV Mentawai Fast menuju Dermaga Pokai, Kecamatan Siberut Utara. Setibanya di sana, akses menuju dusun-dusun terpencil dilanjutkan menggunakan kapal boat kecil bermesin 15 PK.
Perjalanan menantang gelombang menuju Dusun Bose di Desa Muara Sikabaluan, yang dikenal jarang dikunjungi dan memiliki sarana ibadah terbatas.
Ustadz Mafril menyebut misi ini sebagai “Dakwah di Teras Negeri,” merujuk pada posisi Kepulauan Mentawai yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Di wilayah ini, keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama, namun semangat keagamaan tetap hadir sebagai pegangan hidup masyarakat.
Kegiatan tahunan yang berlangsung 1–5 Juli 2025 ini mengusung tema “Kita Tingkatkan Semangat Dakwah Membina Umat.” Safari dakwah tidak hanya diisi dengan ceramah, tetapi juga dialog langsung dengan masyarakat dan penguatan da’i lokal yang menjadi ujung tombak dakwah di pulau terluar.
Di tengah keterbatasan, perjuangan para da'i muda binaan UPZ Baznas Semen Padang menjadi kisah tersendiri. Mereka bertugas menyalakan kembali bara keimanan di wilayah yang terpinggirkan dari pembinaan akidah.
Salah satunya adalah Ustadz Zainal Kelana, lulusan STAI-PIQ Sumatera Barat, yang memilih kembali ke kampung halamannya di Desa Mongan Poula, Kecamatan Siberut Utara, setelah lulus pada 2022.
Bergabung sebagai da’i binaan UPZ sejak akhir 2023, Ustadz Zainal menghadapi kondisi masyarakat muslim yang memprihatinkan, di mana pemahaman tauhid dan praktik ibadah masih perlu diperbaiki.
“Saya merasa punya tanggung jawab untuk membantu memperkuat akidah mereka,” tutur Ustadz Zainal, yang kini fokus mengembangkan program pengajaran Al-Qur’an untuk anak-anak di Masjid Al-Abrar.
Meskipun menghadapi tantangan dalam menumbuhkan minat belajar agama, ia menerapkan metode sederhana namun efektif, seperti sistem reward and punishment, yang berhasil meningkatkan partisipasi anak-anak dalam mengaji.
Kisah serupa datang dari Ustaz Jon Ricky, da’i di Desa Sirilogui, Kecamatan Siberut Utara. Meskipun jumlah keluarga muslim hanya sekitar 15 dari 350 kepala keluarga di desa itu, perjuangannya sangat berat sebagai umat minoritas.
Sirilogui bahkan tidak memiliki fasilitas memadai seperti pengeras suara masjid atau mushaf Al-Qur’an. “Dulu jemaah jarang datang. Bukan karena tidak mau, tapi karena tidak terbiasa,” ujar Ustadz Jon.
Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mempertahankan akidah para mualaf yang seringkali kembali ke agama sebelumnya akibat tekanan keluarga. Namun, Ustadz Jon tidak menyerah. Baginya, mempertahankan satu jiwa dalam Islam adalah kemenangan tersendiri.
Para da'i seperti Ustadz Zainal dan Ustadz Jon hanyalah segelintir dari 52 da’i binaan UPZ Baznas Semen Padang yang diutus ke pedalaman Mentawai, mencakup Siberut, Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Pulau Sipora.
Ketua UPZ Baznas Semen Padang, Iskandar S. Taqwa, menjelaskan bahwa pembinaan puluhan da'i ini merupakan salah satu program unggulan mereka dalam Dakwah dan Syiar Islam di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Mengingat medan tugas yang sulit—bahkan seringkali tanpa akses internet, jalan, atau listrik—UPZ Baznas Semen Padang memberikan dukungan penuh.
Para da’i menerima insentif bulanan, sepeda motor untuk mobilitas, serta fasilitas rumah tinggal. “Dukungan logistik menjadi penting agar mereka bisa fokus berdakwah,” kata Iskandar.
Selain dukungan da’i, UPZ Baznas Semen Padang juga menginisiasi program pendukung yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti pelaksanaan sidang isbat nikah.
Program ini ditujukan bagi para mualaf atau pasangan yang telah menikah secara agama namun belum tercatat secara hukum negara, membantu mereka mendapatkan dokumen resmi untuk akses pendidikan dan layanan kesehatan anak-anak.
Pembangunan masjid, seperti Masjid Bahrul Ulum di Dusun Sutek' Uleu, Desa Simalegi, juga menjadi bentuk nyata perhatian UPZ Baznas Semen Padang, menjadikannya pusat kegiatan dakwah dan pendidikan agama.
Meskipun terpencil, Mentawai tidak pernah benar-benar sendiri. Di sana, ketulusan dan komitmen para da'i binaan UPZ Baznas Semen Padang diuji.
Baca Juga: UPZ Baznas PT Semen Padang Bantu 865 Pelajar dan Mahasiswa di Padang
Dengan ketekunan, kesabaran, dan dukungan yang diberikan, mereka memastikan bahwa suara azan terus menggema, anak-anak belajar huruf hijaiyah, dan cahaya Islam terus menyala di wilayah yang haus bimbingan rohani ini. [*/hdp]
