Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Sebesar Rp70,86 T, Minta Tambahan Rp68,88 T

Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Sebesar Rp70,86 T, Minta Tambahan Rp68,88 T

Salah satu fokus Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2026 adalah pada bidang sumber daya air, salah satunya pembangunan jaringan irigasi. [Foto: Dok. Kementerian PU]

Jakarta, Padangkita.com - Pembangunan infrastruktur yang akan dikerjakan pada tahun 2026 sudah mulai tergambar, setidaknya melalui anggaran untuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menerima pagu indikatif untuk Tahun Anggaran (TA) 2026 sebesar Rp70,86 triliun. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mendukung program prioritas nasional seperti swasembada pangan melalui pembangunan dan penguatan infrastruktur dasar. 

“Fokus utama tahun 2026 masih sama yaitu preservasi jalan dan peningkatan konektivitas wilayah serta memperkuat jaringan irigasi dan normalisasi sungai. Karena kami mendapat arahan untuk fokus bisa mencapai swasembada pangan mulai dari tahun 2025 dan seterusnya,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (9/7/2025).

Berdasarkan pagu indikatif Rp70,86 triliun tersebut, Kementerian PU menetapkan kegiatan prioritas bidang sumber daya air sebesar Rp20,51 triliun. Antara lain untuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, pengendali banjir, pengaman pantai, penyediaan air baku, dan pembangunan bendungan on-going.

Kemudian, kegiatan prioritas bidang jalan dan jembatan sebesar Rp31,8 triliun, antara lain untuk pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan, pembangunan dan duplikasi jembatan, preservasi dan penggantian jembatan, pembangunan flyover/underpass, pembangunan jalan tol, serta preservasi rutin jalan dan jembatan. 

Sementara pada bidang permukiman sebesar Rp4,11 triliun antara lain untuk perluasan SPAM, pengelolaan air limbah, dan pembangunan bangunan gedung. Bidang prasarana strategis sebesar Rp13,53 triliun, antara lain untuk Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) madrasah, sekolah rakyat, perguruan tinggi dan perguruan tinggi keagamaan, prasarana perekonomian, prasarana olahraga, prasarana cagar budaya, prasarana kesehatan, prasarana peribadatan, dan prasarana strategis lainnya. Selain itu, juga ada untuk dukungan manajemen lainnya dialokasikan Rp0,91 triliun.

“Namun, berdasarkan hasil exercise mandiri, kami masih memerlukan tambahan anggaran untuk TA 2026 sebesar Rp68,88 triliun yang terdiri dari program teknis Rp65,28 triliun dan program dukungan manajemen Rp3,6 triliun,” tambah Menteri Dody. 

Kebutuhan tambahan untuk program strategis mencakup swasembada pangan Rp4,92 triliun, penyelesaian kontrak tahun jamak Rp12,01 triliun, Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Pinjaman Luar Negeri (PLN) Rp2,26 triliun, kegiatan baru Rp17,62 triliun, dan vokasi Rp0,01 triliun.

Kemudian, dukungan teknis pusat/balai Rp3,51 triliun, pengadaan lahan Rp2,49 triliun, dana tanggap darurat bencana Rp0,55 triliun, Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)/padat karya Rp3,98 triliun, operasi/preservasi/optimalisasi infrastruktur eksisting Rp6,03 triliun, sekolah rakyat Rp10 triliun, dan dukungan DOB Papua Rp1,77 triliun. Sedangkan, dukungan manajemen mencakup belanja pegawai Rp2,84 triliun dan belanja non-operasional Rp0,76 triliun. 

Baca juga: Daftar Pembangunan Infrastruktur 2024 Prioritas Kementerian PUPR dengan Anggaran Rp146,98 T

“Kami sangat berharap kebutuhan ini dapat menjadi bahan perhatian dalam proses pemeriksaan lebih lanjut antara Komisi V dan Kementerian Keuangan agar pembangunan infrastruktur nasional dapat berjalan berkesinambungan dan tidak terputus,” pungkas Menteri Dody. [*/pkt]

Baca Juga

Progres Perbaikan Jalan Payakumbuh – Lintau Capai 50 Persen, Warga Apresiasi Pemprov
Progres Perbaikan Jalan Payakumbuh – Lintau Capai 50 Persen, Warga Apresiasi Pemprov
'Roadshow' Gubernur dan Bank Nagari Gaet Dukungan Perantau untuk Pembangunan Daerah
'Roadshow' Gubernur dan Bank Nagari Gaet Dukungan Perantau untuk Pembangunan Daerah
Jalan Tol Lingkar Pekanbaru Catat Progres Signifikan, Riau Makin Tinggalkan Sumbar
Jalan Tol Lingkar Pekanbaru Catat Progres Signifikan, Riau Makin Tinggalkan Sumbar
Dibangun Sejak 2018, Semua Ruas Tol Sigli-Banda Aceh Sepanjang 74,2 Km Tersambung Tahun Ini
Dibangun Sejak 2018, Semua Ruas Tol Sigli-Banda Aceh Sepanjang 74,2 Km Tersambung Tahun Ini
Hubungkan Daerah Riau - Sumbar, Tol Permai dan Penang akan Tersambung Tol Pekanbaru-Padang
Hubungkan Daerah Riau - Sumbar, Tol Permai dan Penang akan Tersambung Tol Pekanbaru-Padang
Wagub Vasko Tinjau Jalan Rusak di Sawahlunto, Janjikan Perbaikan Bertahap Demi Masyarakat
Wagub Vasko Tinjau Jalan Rusak di Sawahlunto, Janjikan Perbaikan Bertahap Demi Masyarakat