Painan, Padangkita.com - Tiga jenis penyu langka diketahui telah singgah untuk bertelur di pantai kawasan konservasi penyu di Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).
Tiga jenis penyu tersebut adalah Penyu Lekang dengan nama ilmiah Lepidochelys olivacea, Penyu Sisik dengan nama ilmiah Eretmochelys imbricata, dan Penyu Laut Hijau dengan nama ilmiah Chelonia mydas.
Ketua Laskar Turtle Camp (LTC) Amping Parak, Haridman, menyampaikan bahwa pengembagan pantai menjadi kawasan konservasi penyu mulai dilakukan sejak tahun 2015, atau tiga tahun sejak digagas tahun 2012.
"Saat ini sudah terdapat tiga jenis penyu langka yang mendarat di kawasan ini untuk bertelur," kata Haridman sebagaimana dilansir situs resmi Pemkab Pessel, Selasa (2/7/2025.
Ia menyebutkan, keberhasilan Pantai Amping Parak jadi kawasan konservasi penyu berkat dukungan dari semua komponen yang ada di nagari. Kemudian, juga pemerintah daerah serta berbagai lembaga pemerintah terkait lainnya.
"Berkat dukungan itu, kawasan konservasi Pantai Penyu LTC Amping Parak terus berkembang dengan berbagai sarana dan prasarana penunjangnya. Saat ini sudah terdapat beberapa jenis penyu langka yang mendarat untuk bertelur. Di antaranya yang ditemukan, Penyu Lekang, Penyu Sisik dan Penyu Hijau," terangnya.
Tiga jenis penyu yang tergolong langka itu, kata Haridman, diketahui mendarat ketika anggota LTC melakukan ronda rutin, dan melakukan survei tracking penyu.
"Kami menyaksikan penyu-penyu langka itu telah kembali bertelur di kawasan pantai ini sejak beberapa bulan terakhir," kata Rino Viki selaku Sekretris LTC.
Kepala Dinas Perikanan Pessel, Firdaus di tempat terpisah menjelaskan bahwa mendaratnya kembali berbagai jenis penyu di Amping Parak disebabkan gencarnya kampanye perlindungan penyu di kawasan tersebut oleh penggerak konservasi penyu LTC di Amping Parak.
"Sekarang kegiatan pencarian telur penyu oleh masyarakat telah turun drastis, sehingga penyu nyaman untuk mendarat," katanya.
Firdaus menyebutkan saat ini ada enam jenis penyu yang sudah diambang kepunahan di Indonesia. Enam jenis penyu yang diambang punah tersebut adalah Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Tempayan, Penyu Belimbing, Penyu Ridel dan Penyu Pipih.
Menurut Firdaus, seluruh jenis penyu yang hampir punah dan langka itu sebetulnya terdapat di kawasan pantai Pesisir Selatan (Pessel).
"Penyu dilindungi berdasarkan ketentuan hukum nasional dan internasional. Enam jenis penyu kini terancam punah akibat aktivitas manusia. Pemerintah melalui petugas perikanan dan pemberdayaan kelompok masyarakat terus berupaya mensosialisasikan penyelamatan penyu salah satu yang berhasil saat ini adalah LTC Amping Parak," kata Firdaus.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, peraturan tentang perlindungan hewan langka ini tertuang dalam UU No. 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Kemudian, UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan, PP No. 60 tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan.
"Pemerintah akan menindak tegas pelaku yang memanfaatkan dan memperdagangkan penyu, telur penyu, bagian tubuh atau produk turunannya," ujarnya.
Baca juga: 6 Jenis Penyu Langka masih Bisa Ditemukan di Pantai Pesisir Selatan, Tak Dijaga bisa Punah
Ditambahkan, saat ini Pessel punya penangkaran penyu di Pulau Karabak Ketek serta beberapa pulau lainnya, dan telah mulai membuahkan hasil. Selain itu, lanjut dia, dengan adanya penangkaran penyu, kesadaran warga untuk melestarikan hewan dilindungi mulai meningkat.
Menurut Firdaus, pulau-pulau yang dijadikan sebagai kawasan penangkaran, sekarang telah kembali banyak didatangi penyu.
"Pantauan kami, di pulau atau kawasan yang dijadikan penangkaran, rata rata penyu yang mendarat sudah mencapai sepuluh ekor setiap malam saat musim bertelur," katanya.
Kondisi ini, lanjut dia, telah jauh berbeda dengan sebelum adanya kawasan penangkaran penyu.
"Sebab, dengan adanya kawasan penangkaran penyu ini, banyak tukik (anak penyu) yang dilestarikan itu tumbuh menjadi penyu dewasa dan kembali bertelur ke tempat semula ditetaskan," kata Fiidaus. [*/pkt]