Komunitas Seni Nan Tumpah Gelar Diskusi Intensif Bahas Alih Media, Produksi Seni, hingga Strategi Komunitas

Komunitas Seni Nan Tumpah Gelar Diskusi Intensif Bahas Alih Media, Produksi Seni, hingga Strategi Komunitas

Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) kembali menggelar agenda prafestival Pekan Nan Tumpah (PNT) 2025 yakni diskusi kelompok terpumpun (DKT) pada 20 - 22 Juni 2025 di Ruangtemu Nan Tumpah.

Padang, Padangkita.com – Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) kembali menyemarakkan kalender seni di Padang dengan menggelar agenda prafestival Pekan Nan Tumpah (PNT) 2025.

Minggu ini, tepatnya pada 20-22 Juni 2025, Ruangtemu Nan Tumpah akan menjadi tuan rumah rangkaian Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang dirancang untuk mengupas tuntas berbagai aspek fundamental dalam ekosistem seni kontemporer.

DKT ini menjadi bagian dari upaya serius KSNT, yang sejak 2011 telah bertransformasi dari sekadar ruang apresiasi menjadi ekosistem kolaboratif lintas komunitas dan disiplin seni. Setelah lebih dari satu dekade berjalan, PNT menyadari perlunya evaluasi mendalam untuk mengatasi kendala dan hambatan agar dapat menjadi institusi yang mapan dan berdaya tahan jangka panjang.

Untuk itu, total tujuh seri DKT dirancang dengan mengundang pengelola festival mapan di Indonesia dan individu yang pernah berpartisipasi dalam PNT.

Seri kelima DKT, yang dilangsungkan pada Kamis, 20 Juni 2025, bertajuk “Siaran Ulang Realitas dalam Bentuk Lain”. Diskusi ini menghadirkan seniman kawakan Yudi Ahmad Tajudin sebagai narasumber, dengan Albert Rahman Putra sebagai moderator. Sebanyak 20 peserta, meliputi pengelola PNT, seniman, perwakilan komunitas seni, akademisi, pengamat seni, serta penulis seni budaya, akan diajak membaca ulang "lompatan-lompatan medium" sebagai medan tafsir yang penuh risiko.

Pertanyaan krusial akan dibahas: apakah alih media merupakan pilihan artistik, respons terhadap tekanan pasar, atau negosiasi antara keduanya? Narasumber akan memaparkan praktik-praktik alih media yang pernah mereka lakukan, jebakan kreatif yang dihadapi, strategi yang digunakan, serta dinamika keberhasilan dan kegagalan. Uniknya, diskusi ini dirancang partisipatif, memungkinkan peserta mengalami dan merefleksikan proses alih media secara langsung melalui eksperimen kecil.

Hari berikutnya, Jumat (21/6/2025), DKT seri keenam akan mengangkat tema “Siapa yang Memproduksi Produser?”. Rama Thaharani, seorang produser independen, akan berbagi wawasan dengan dimoderatori oleh Yunisa Dwiranda.

Diskusi ini akan diikuti oleh 20 peserta yang memiliki minat pada tata kelola dan keproduseran seni. Tujuan utamanya adalah memperluas pemahaman mengenai kerja keproduseran yang lebih dari sekadar teknis dan administratif.

Produser akan dilihat sebagai aktor strategis yang menciptakan kondisi bagi lahirnya karya seni melalui intuisi, jejaring, dan kemampuan membaca situasi. Peserta juga akan didorong untuk bereksperimen menciptakan model-model produksi yang relevan dengan kondisi mereka.

Rangkaian DKT ini akan ditutup pada Sabtu, 22 Juni 2025, dengan seri terakhir bertajuk “Saling Mengerti Sampai Pukul Dua Dini Hari”. Sesi penutup ini akan menghadirkan Kusen Alipah Hadi (praktisi antropologi dan manajemen seni) sebagai narasumber, difasilitasi oleh Mahatma Muhammad.

Diskusi ini lebih difokuskan untuk internal KSNT, melibatkan pengelola PNT, anggota dan pengurus KSNT, serta calon anggota. Tujuannya adalah menata ulang strategi kerja berdasarkan narasi dan ingatan kolektif, menciptakan ruang laboratorium naratif di mana pengalaman sehari-hari, curhatan personal, hingga lelucon internal dapat dibaca sebagai data penting untuk menyusun strategi kerja ke depan.

Diskusi ini juga akan memperkuat daya tahan emosional komunitas, menegaskan bahwa kerja kolektif selalu penuh liku, terlepas dari skala atau bentuk organisasinya.

Sebelumnya, DKT PNT 2025 telah memulai rangkaiannya pada 20 Maret 2025 dengan tajuk “Pekan Nan Tumpah 2035: Masih Ada Atau Sudah Jadi Mitos?” (bersama Nasrul Azwar dan Adi Wicaksono) dan seri kedua “Dramaturgi Oplosan Dan Post Past Post Passpor Post Passfoto di Pos P8l!$1#%&^)(+#^%” (bersama Dr. Hoirul Hafifie, M. Sn.) di Fabriek Padang.

Dilanjutkan dengan seri ketiga “Pameran, Pergelaran, dan Festival: Kurasi Sebagai Seni Menyulam Kekacauan” (bersama Agung Hujatnikajennong) pada 3 Mei 2025, serta seri keempat “Sebelum Dunia Punya Istilah, Kami Sudah Melakukannya di Halaman Rumah” (bersama Edy Utama) pada 7 Mei 2025 di Ruangtemu Nan Tumpah.

Baca Juga: Pekan Nan Tumpah 2025 Siap Digelar Juli, Komunitas Seni Perkenalkan Konsep Lintas Disiplin

Rangkaian DKT ini menegaskan komitmen KSNT untuk terus berkembang, beradaptasi, dan merumuskan masa depan seni yang berkelanjutan di tengah dinamika zaman. [*/hdp]

Baca Juga

NTMS 2025 Sukses Jaring Bakat Seni di 15 Sekolah Sumbar, Siap Ramaikan Pekan Nan Tumpah
NTMS 2025 Sukses Jaring Bakat Seni di 15 Sekolah Sumbar, Siap Ramaikan Pekan Nan Tumpah
Mulai Besok, Komunitas Seni Nan Tumpah Bawa Teater ke 15 SMA di Sumbar dalam Program NTMS 2025
Mulai Besok, Komunitas Seni Nan Tumpah Bawa Teater ke 15 SMA di Sumbar dalam Program NTMS 2025
Jelang Pekan Nan Tumpah 2025, KSNT Gelar Seri Diskusi Mendalam tentang Seni dan Tradisi
Jelang Pekan Nan Tumpah 2025, KSNT Gelar Seri Diskusi Mendalam tentang Seni dan Tradisi
Pekan Nan Tumpah 2025 Siap Digelar Juli, Komunitas Seni Perkenalkan Konsep Lintas Disiplin
Pekan Nan Tumpah 2025 Siap Digelar Juli, Komunitas Seni Perkenalkan Konsep Lintas Disiplin
IMLF 3 Resmi Dibuka, Pameran Seni Internasional 'Diversity in One' Sajikan Karya Pelukis Dunia
IMLF 3 Resmi Dibuka, Pameran Seni Internasional 'Diversity in One' Sajikan Karya Pelukis Dunia
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya