Pariaman, Padangkita.com - Pemerintah Kota Pariaman menerima bantuan alat Earthquake Early Warning System (EEWS) atau alat peringatan dini gempa bumi dari Pemerintah Taiwan.
Bantuan EEWS diterima langsung oleh Wali Kota Pariaman Yota Balad, didampingi Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi, ketika menerima kunjungan tim profesor dari Pemerintah Taiwan di Rumah Dinas Wali Kota, Senin (16/6/2025).
Rombongan profesor dari Taiwan yang datang ke Kota Pariaman yakni, Yih Min Wu Ph.D (Profesor Department of Geosciences National Taiwan University), Wei Sen Li Ph.D (Secretary General National Science and Technology Center for Disaster Reduction), dan Wen Ray Su Ph.D (Information Division Researcher National Science and Technology Center for Disaster Reduction).
Rombongan utusan Pemerintah Taiwan didampingi Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi, dan tim dari Universitas Negeri Padang (UNP). Ikut hadir dalam acara penyerahan bantuan Plt Kepala BPBD Kota Pariaman Radius Syahbandar, Plt Kepala Dinas PUPR Riko Jamal, Kabid e-Gov Dinas Kominfo Reza Novandri, dan Kabid IKP Dinas Kominfo Zasnur Rahim.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan, walaupun sebelumnya kita meminta alat EEWS ini 2 unit, Alhamdulillah kita mendapatkan satu, dan merupakan satu-satunya selain Kota Padang yang mendapatkan hibah bantuan ini,” ujar Yota Balad.
Dirinya mengatakan bahwa sebelumnya Kota Pariaman juga mendapatkan bantuan alat High-Frequency (HF) Radar Tsunami bantuan dari Pemerintah Prancis yang akan dipasang di Pantai Taman Anas Malik, Kelurahan Lohong. Sementara itu, alat EEWS bantuan hibah Pemerintah Taiwan akan dipasang di Balai Kota Pariaman.
“EEWS ini nantinya akan berfungsi mendeteksi getaran awal gempa yang belum sampai ke permukaan tanah. Dengan begitu, masyarakat dapat memperoleh peringatan beberapa detik lebih awal sebelum guncangan utama terjadi, dan ini sangat membantu kita, apalagi kita berada di zona merah tsunami,’ ungkapnya.
Yota Balad berharap sinergi antara Kota Pariaman dan Pemerintah Taiwan ini dapat berkelanjutan, sehingga silaturahmi dan jembatan hati pemimpin di Kota Pariaman dengan para profesor dari Taiwan ini akan semakin kuat.
“Ini upaya kita untuk melindungi masyarakat. Sebab Kota Pariaman berada di kawasan megathrust yang rawan gempa dan tsunami. Ini juga sebagai langkah serius Pemerintah Kota Pariaman untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di wilayah pesisir,” pungkasnya.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi menyampaikan pemasangan alat EEWS ini memang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi di Sumatera Barat (Sumbar).
“Di Sumatera Barat ada 10 unit, di mana 8 unit EEWS ditempatkan di Kota Padang, satu unit di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Padang Pariaman dan satu unit lagi di Kota Pariaman yang merupakan hibah dari Pemerintah Taiwan,” ungkapnya.
Suaidi menambahkan selain EEWS, BMKG juga menerima hibah dari Prancis yakni alat deteksi tsunami berupa High Frequency Radar (HF Radar). Alat ini mampu memberikan informasi real-time tentang tinggi gelombang dan arah arus laut saat tsunami terjadi.
Baca juga: Alat High-Frequency Radar Tsunami Dipasang di Pariaman, Bantuan Prancis Dibuat di Jerman
Setelah pertemuan, Yota Balad mengajak seluruh rombongan untuk makan siang bersama, sambil menikmati suasana Pantai Talao Pauh. Selanjutnya rombongan bertolak ke Balai Kota Pariaman untuk pemasangan alat EEWS. Pada kesempatan itu, Yota Balad memberikan cenderamata miniatur Tabuik kepada rombongan dari Taiwan dan Kepala BMKG. [*/pkt]