Padang, Padangkita.com – Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Romo Muhammad Syafi'i, secara langsung melepas keberangkatan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 08 Embarkasi Padang.
Dalam momen pelepasan yang berlangsung di Asrama Haji Padang pada Jumat (16/5/2025) malam tersebut, Wamenag menitipkan sejumlah pesan penting yang krusial bagi kelancaran dan kesempurnaan ibadah jemaah di Tanah Suci.
Pesan utama yang sangat ditekankan oleh Wamenag adalah pentingnya menjaga kondisi fisik. "Pesan saya yang paling penting adalah jaga kesehatan," ujar Wamenag di hadapan para jemaah.
Ia kemudian memberikan tips spesifik, terutama terkait konsumsi air. "Caranya pertama, tetaplah minum air zam-zam," pesannya.
Wamenag menganjurkan jemaah untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di hotel, seperti jerigen, untuk menyimpan air Zam-zam yang dibawa dari masjid. "Di hotel kita siapkan dirigen, 5 liter 10 liter, pulang dari masjid bawa zam zam masukkan kesitu, bawanya mungkin pakai plastik," ungkapnya memberikan panduan praktis.
Wamenag menegaskan pentingnya Zam-zam sebagai air minum utama. "Asal minum, zam-zam," katanya, kecuali jika memang minum kopi, teh, atau susu. Ia bahkan menyampaikan keyakinan akan khasiat Zam-zam bagi kesehatan.
"Insyaallah yang encok, rematik, darah tinggi, kolesterol, asam urat, normal. Syaratnya zam-zam," ujar Wamenag..
Pesan kesehatan kedua adalah agar jemaah tidak pilih-pilih makanan yang disediakan di Tanah Suci. "Makan semua makanan yang ada di sana. Dari sekarang bercita-citalah memakan makanan yang ada di sana. Nanti disana jangan pilih-pilih, makan semua," pintanya.
Aspek penting lainnya yang disampaikan Wamenag adalah manajemen energi. Ia meminta jemaah untuk bijak menggunakan tenaganya. Jika kondisi badan sehat dan kuat, silakan memperbanyak ibadah sunnah.
Namun, jika terasa kurang fit, Wamenag mengingatkan agar tenaga dihemat dan difokuskan untuk momen puncak haji yang sangat menentukan. "Tolong dihemat tenaga untuk puncak haji tanggal 9-13 Zulhijjah. Karena di hari itulah menentukan bapak ibu ini haji atau enggak," tegasnya.
Ia secara spesifik juga memberikan nasihat terkait ibadah umrah sebelum haji. Bagi jemaah yang kurang sehat, Wamenag menyarankan agar cukup sekali saja melakukan umrah sebelum pelaksanaan haji, dan bisa memperbanyaknya setelah haji selesai. "Apalagi sebelum haji bolak-balik umrah, jangan," katanya menekankan.
Selain itu, Wamenag juga memberikan tips praktis terkait kedisiplinan minum obat bagi jemaah yang memang memiliki jadwal rutin. "Bagi yang sudah makan obat terjadwal tolong disiplin. Obatnya langsung dibuka, dikumpulin ditarok ditempat khusus supaya disiplin minum obat," pesannya.
Pentingnya fokus pada ibadah juga menjadi perhatian. Wamenag mengingatkan jemaah untuk tidak terlalu sering disibukkan dengan urusan dunia di Tanah Air.
"Jangan sering-sering nelpon ke rumah. Soal kebun, soal apa serahkan kepada Allah yang menjaganya," ujarnya, meminta jemaah untuk sepenuhnya konsentrasi pada penyempurnaan ibadah.
Aspek sosial juga tak luput dari pesan Wamenag. Ia menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan kebersamaan antar sesama jemaah dalam satu kloter maupun rombongan.
Selain itu, ia juga meminta jemaah untuk patuh dan mengikuti arahan dari panitia, termasuk terkait keputusan operasional seperti murur atau tanazul. "Kalau panitia bilang kita murur atau tanazul kita ikuti. Karena murur dan tanazul itu sudah menjadi keputusan Kementerian Agama," tegasnya.
Sebagai penutup, Wamenag Romo Muhammad Syafi'i mengajak seluruh jemaah untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar ibadah haji yang ditunaikan diterima dan dianugerahi status haji yang mabrur (bagi laki-laki) atau hajjah yang mabrurah (bagi perempuan).
Ia menjelaskan, salah satu tanda haji yang mabrur adalah adanya perubahan sikap yang positif sekembalinya ke tanah air. "Tanda haji dan hajjah mabrurah itu, apabila ibadahnya bisa merubah sikapnya," jelas Wamenag.
Ia menambahkan, haji yang mabrur membuat seseorang kehilangan kebanggaan terhadap hal-hal duniawi, bahkan terhadap leluhur atau pangkat, kecuali jika pangkat atau kedudukan itu digunakan untuk menaati perintah Allah.
Turut mendampingi Wamenag saat pelepasan Kloter 08 Embarkasi Padang antara lain Staf Ahli Iswandi Syahputra, Tenaga Ahli Junisab Akbar, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin.
Baca Juga: UNP Jalin Kerjasama dengan Asrama Haji Embarkasi Padang, Mahasiswa Berpeluang Magang Musim Haji
Pesan-pesan yang disampaikan ini diharapkan menjadi bekal spiritual dan praktis yang berharga bagi seluruh jemaah haji Kloter 08 Embarkasi Padang dalam menunaikan rukun Islam kelima ini dengan lancar, sehat, dan meraih predikat haji yang mabrur. [*/hdp]