Padang, Padangkita.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meninjau lokasi pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Rabu (15/1/2025) pekan lalu, untuk memastikan proyek prestisius itu berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Sejumlah pejabat ikut mendampingi Andre Rosiade, antara lain Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmoro, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Thabrani, Kadis BMCKTR Sumbar Era Sukma Munaf, dan Dirut PT Semen Padang Indrieffouny Indra.
Pada kesempatan itu Andre menjelaskan, untuk tahap pertama, proyek ini akan dikerjakan sepanjang 2,7 km hingga kawasan Panorama 1. Anggarannya mencapair Rp2,8 trililun. Tahap pertama ini direncanakan akan memakan waktu selama 2 tahun dan ditargetkan selesai pada 2027.
"Pembangunan tahap pertama ini untuk mencegah kecelakaan yang hampir terjadi setiap hari di kawasan ini," kata Andre di kawasan Sitinjau Lauik yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Proses pembangunan tahap pertama ini, lanjut Andre, tidak berapa lama lagi akan dimulai. Pemenang lelang telah ditetapkan pada November 2024 lalu, dan dimenangkan oleh PT Hutama Karya. Dan, Hutama Karya pun telah membentuk badan usaha pelaksana (BUP) pada akhir 2024 lalu serta sudah ditandatangani oleh Menteri BUMN.
"Hal itu juga sudah dilaporkan ke Menteri PU. Sekarang prosesnya ada di meja Dirjen Bina Marga untuk mempersiapkan kontrak. Dalam pertemuan saya dengan Pak Menteri PU sebelumnya, terkait kontrak ini, Pak Menteri bilang dalam proses penyelesaian administrasi," jelas Andre yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Andre mengungkapkan, setelah tahap pertama akan dilanjutkan pembangunan tahap keduanya sepanjang lebih kurang 4 km hingga kawasan Panorama 2 dengan total anggaran mencapai Rp3 triliun. Pembangunan tahap kedua ini akan dilakukan pada 2027 dan diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi permasalahan longsor yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
"Nah, kami sudah melaporkan kepada Menteri PU rencana tahap dua ini dan Menteri PU mengizinkan sehingga Dirjen Pembiayaan Infrastrukturnya bisa hadir pada hari ini untuk meninjau rencana tahap kedua," kata Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI.
Selain itu, kata Andre juga ada wacana akan dibangun rest area di kawasan Flyover Sitinjau Lauik, untuk mengantisipasi agar badan jalan tidak digunakan oleh masyarakat untuk berdagang seperti yang terjadi di Kelok 9 Kabupaten Limapuluh Kota. Keberadaan pedagang akan sulit ditata, sehingga sangat membahayakan bagi pengendara, pedagang itu sendiri, termasuk terhadap bangunan flyover.
"Jadi, nanti akan didiskusikan oleh HK untuk rest area guna mengantisipasi agar jangan ada kejadian seperti di Kelok 9. Kita memahami bahwa ini tentu akan menarik UMKM. Kita tidak menghalangi UMKM, tapi nanti kita akan atur jangan seperti di Kelok 9. Nanti HK bersama dengan pihak provinsi akan mencari lokasi untuk menjadi rest area, yang bisa dimanfaatkan juga oleh UMKM untuk berjualan," papar ketua DPD Gerindra Sumbar.
Andre menambahkan, dengan hadirnya flyover ini nanti, jalur yang lama tetap bisa digunakan oleh pengendara.
"Dengan adanya Flyover Sitinjau Lauik, masyarakat tetap bisa meggunakan jalan yang lama. Mudah-mudahan di periode pertama Pak Prabowo, tahap pertama dan tahap kedua flyover ini bisa kita selesaikan. Jadi, ini tidak 'omon-omon'. Ini adalah langkah kita bersama," imbuh Andre.
Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro mengatakan proyek Flyover Sitinjau Lauik ini telah melalui proses yang cukup panjang. Hutama Karya selaku pelaksana proyek, katanya siap melaksanakan proyek ini dengan sebaik-baiknya.
"Hutama Karya sudah ditunjuk sebagai pelaksana. Sambil menunggu proses selanjutnya, Hutama Karya melakukan persiapan-persiapan di lapangan. Hutama Karya siap menunggu instruksi lebih lanjut kapan dimulainya proyek ini," ujarnya.
Ia berharap, untuk tahap pertama proyek ini dapat selesai dalam waktu dua tahun sehingga bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Sumbar.
"Kami berharap yang tahap pertama ini bisa selesai dalam dua tahun. Setelah dua tahun masyarakat Sumbar sudah bisa menikmati Flyover Sitinjau Lauik. Kami juga siap menunggu arahan-arahan lebih lanjut untuk proses berikutnya," katanya.
Sementara itu Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmoro menyambut baik proyek Flyover Sitinjau Lauik yang terselenggara berkat skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Proyek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Sumbar.
Baca juga: Deretan Proyek Infrastruktur yang akan Dibangun di Sumbar, Nilai Investasi bisa Capai Rp10 Triliun
"Kami menyambut baik. Ini salah satu proyek KPBU kita di Sumbar yang Alhamdulillah penunjukan pemenangnya telah dilakukan di November 2024. Lalu pembentukan badan usaha pelaksana juga sudah dilaksanakan di akhir Desember 2024. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah menyiapkan untuk proses kontrak yang kita targetkan bisa segera kita laksanakan. Setelah itu bisa langsung masuk ke proses konstruksi," ungkap Yongki, sapaan akrab Triono.
[*/pkt]