Padang, Padangkita.com – Tim Nabuang Sarok, tim inovasi dari Unit Alternative Fuel & Raw Material (AFR) PT Semen Padang, meraih Juara 1 SIG Group Innovation Award (SIG-GIA) Tahun 2024 untuk kategori Community Development.
Penghargaan ini diberikan atas inovasi mereka dalam pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Penghargaan SIG-GIA 2024 diserahkan oleh Direktur Bisnis & Pemasaran SIG, Subhan, kepada perwakilan Tim Nabuang Sarok, Doche Delson, pada perayaan HUT ke-12 SIG yang diselenggarakan secara hybrid di South Quarter, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, yang turut hadir secara daring di Wisma Indarung PT Semen Padang, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih Tim Nabuang Sarok.
"Selamat untuk Tim Nabuang Sarok. Semoga penghargaan ini semakin memotivasi insan perusahaan untuk terus berkarya dan melahirkan ide-ide inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan," ujarnya.
Doche Delson, perwakilan Tim Nabuang Sarok, mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas penghargaan ini.
"Alhamdulillah, ini sebuah kebanggaan bagi kami dari Tim Nabuang Sarok. Penghargaan ini semakin menambah motivasi kami untuk terus berkarya dan memberi dampak bagi masyarakat," katanya.
Tim Nabuang Sarok beranggotakan Juke Ismara (fasilitator), Musytaqim Nasra (ketua), Doche Delson (sekretaris), Sarman Durmalay, Fernanda Eka Putra, dan Haris Budiman.
Nabuang Sarok merupakan program pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah dari sumbernya serta penerapan ekonomi sirkular.
Program ini hadir sebagai solusi atas permasalahan sampah di Kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya.
Data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional tahun 2024 menunjukkan bahwa timbunan sampah di Sumatera Barat pada tahun 2022 mencapai 2.625 ton per hari.
Upaya pengurangan timbunan sampah baru mencapai 62,92 persen dari total sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Melihat kondisi penanggulangan sampah ini, PT Semen Padang meluncurkan program Nabuang Sarok berbasis aplikasi yang diharapkan dapat menjadi solusi, mengingat beberapa TPA sampah, seperti TPA Anak Air milik Pemko Padang, diprediksi akan mencapai kapasitas penuh pada tahun 2026," jelas Doche.
Sejak diluncurkan, program Nabuang Sarok telah bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah kabupaten/kota dan berhasil mengumpulkan 378 ton sampah terpilah dari berbagai wilayah di Sumatera Barat, termasuk sampah laut melalui kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sampah terpilah yang ditampung dalam program Nabuang Sarok dimanfaatkan oleh PT Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif untuk kiln di pabrik, menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).
Penggunaan RDF ini telah berhasil menggantikan sebagian bahan bakar batu bara, dan mengurangi emisi karbon sebesar 151,2 ton CO₂.
Selain pengurangan emisi dan efisiensi biaya, program ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, seperti TPA Aie
Dingin di Kota Padang. Masyarakat yang berpartisipasi dalam program ini dengan menyetorkan sampah ke Nabuang Sarok juga mendapatkan dampak ekonomi.
Baca Juga: PT Semen Padang Kenalkan Nabung Sarok dan Kaliandra di Summer Course Unand
"Sampah yang disetor masyarakat akan ditukar dengan poin di aplikasi Nabuang Sarok. Poin tersebut dapat ditukar dengan berbagai hadiah menarik, seperti emas, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya," pungkas Doche. [*/hdp]
