Padang Panjang, Padangkita.com - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1, Vasko Ruseimy mendampingi Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon meresmikan Museum Sastra Indonesia di Aie Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (30/10/2024).
Pada acara persemian, juga hadir Wakil Menteri Kebudayaan (Wamendub) Giring Ganesha serta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
"Kunjungan ini menjadi momen penting, mengingat bang Fadli Zon merupakan senior saya di berbagai organisasi dan partai, sementara Giring Ganesha adalah sahabat saya," kata Vasko.
Diketahui, Fadli Zon dan Vasko Ruseimy berada di partai yang sama yakni Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.
Menurut Vasko, Menbud Fadli Zon dan Giring Ganesha yang sama-sama berdarah Minangkabau menegaskan komitmen mereka untuk mendukung pengembangan budaya dan potensi daerah. Vasko pun menyampaikan harapannya agar sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan perhatian lebih bagi Sumatera Barat.
"Dengan kolaborasi yang erat, kami percaya bahwa Sumbar akan mendapat dukungan serta perhatian yang signifikan dari pusat, terutama dalam hal pengembangan kebudayaan dan pariwisata," kata Vasko.
Kunjungan Menbud dan Wamenbud ke Ranah Minang ini, harap Vasko, tidak hanya memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat Sumbar.
"Tentu saya bersama Buya Mahyeldi mengharapkan perhatian pusat kepada provinsi ini agar bisa merealisasikan atau mengimplementasikan tagline 'Gerak Cepat untuk Sumbar', dukungan dari pusat itu sangat penting," ujarnya.
"Semoga dengan linearnya (sejalan) hubungan pemerintah pusat dan provinsi nantinya, kita dapat memperkuat nilai-nilai adat tradisi dan budaya Minangkabau di mata dunia, sebagai modal untuk kuatnya jati diri generasi muda Ranah Minang ke depan," Vasko menambahkan.
Sementara itu, Menbud Fadli Zon mengatakan, target utama kinerjanya di awal pemerintahan Prabowo-Gibran adalah melakukan upaya repatriasi atau pemulangan sejumlah benda-benda budaya asal Indonesia yang hingga kini masih berada di luar negeri.
Langkah itu, kata dia, merupakan bagian dari program dan target 100 hari kerja dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kita akan terus melakukan repatriasi aset-aset budaya kita di luar negeri," ujarnya.
Baca juga: 'Ngopi' Bersama Warga Rambatan, Vasko: Pembangunan Dimulai dari Hati Masyarakat
Fadli mengatakan barang-barang budaya yang sedang diupayakan pengembaliannya tersebut saat ini tersebar di banyak negara, di antaranya di Belanda, Inggris hingga India. Benda itu berupa arca, manuskrip, naskah kuno dan bentu lainnya.
"Barang atau benda budaya asal Indonesia di luar negeri itu masih banyak. Baik itu keris, arca dan benda budaya lainnya," kata Fadli Zon
[*/pkt]