Padang, Padangkita.com – Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Sumatera Barat (Sumbar) 2024 menjadi saksi lahirnya bakat-bakat penulis muda tanah air.
Dalam rangkaian acara yang meriah, diumumkan pemenang Lomba Cerpen yang diselenggarakan untuk memperingati 100 tahun berkarya sastrawan legendaris, AA Navis.
Lomba cerpen ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak Juni lalu, yakni Workshop Sastra.
Workshop ini bertujuan untuk membekali para penulis muda dengan pengetahuan dan keterampilan menulis yang lebih baik.
Hasilnya pun membuahkan karya-karya yang berkualitas, terbukti dari banyaknya naskah yang masuk ke tahap penjurian.
"Kami sangat mengapresiasi antusiasme para peserta lomba. Ini menunjukkan bahwa minat menulis di kalangan generasi muda masih sangat tinggi," ujar Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin, Jumat (4/10/2023).
Dari ratusan naskah yang masuk, dewan juri yang terdiri dari Ivan Adilla, Yetti A.Ka, dan Raudal Tanjung Banua, memilih lima karya terbaik.
Juara pertama diraih oleh Iin Farliani dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan cerpen berjudul "Cerita dari Pasaman Barat tentang Harimau Suamiku".
Cerpen ini dinilai memiliki tema yang unik, gaya bahasa yang menarik, dan orisinalitas yang tinggi.
"Saya sangat senang dan tidak menyangka bisa meraih juara pertama. Cerpen ini terinspirasi dari kisah nyata yang saya dengar dari nenek saya," ungkap Iin Farliani.
Selain Iin, sejumlah nama lainnya juga berhasil mencuri perhatian dewan juri. Di antaranya Boni Chandra dengan cerpen "Khotbah Petang Hari" yang meraih juara kedua, dan Afri Meldam dengan cerpen "Kabar Samar dari Sungai Damar" yang meraih juara ketiga.
Dengan diselenggarakannya lomba cerpen ini, diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya di bidang sastra dan melestarikan warisan budaya bangsa.
Karya-karya para pemenang lomba akan dibukukan bersama dengan 18 cerpen lainnya yang lolos seleksi.
Baca Juga: Pekan Kebudayaan Daerah Sumbar 2024, Merawat Akar Budaya Minangkabau
"Kami berharap lomba ini dapat menjadi ajang untuk melahirkan penulis-penulis muda berbakat yang mampu mengharumkan nama Sumatera Barat di kancah sastra nasional," tambah Jefrinal. [*/hdp]