Jakarta, Padangkita.com - Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar) H Andre Rosiade memfasilitasi audiensi antara Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (11/9/2024). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta ini terkait rencana pengembangan Unand sebagai salah perguruan tinggi berkelas dunia.
"Hari ini (Rabu) kami memfasilitasi pertemuan Rektor Universitas Andalas Prof Efa Yonnedi beserta jajaran dengan Menteri BUMN bapak Erick Thohir. Semoga pertemuan ini jadi awal kolaborasi kita untuk memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Sumatra Barat melalui Universitas Andalas," kata Andre Rosiade dalam keterangan tertulis, Kamis (12/9/2024).
Andre Rosiade yang juga anggota Komisi VI DPR menilai, sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Andalas membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan akademik dan non-akademik. Salah satunya yaitu gedung pertemuan.
Dalam audiensi terungkap, pembangunan gedung pertemuan yang akan diberi nama Prof. Dr. Soemitro Djojokusumo, Dekan Fakultas Ekonomi pertama Universitas Andalas (Unand), akan dibiayai oleh dana CSR PT Pertamina.
"Alhamdulillah tim dari PT Pertamina sudah turun ke lapangan untuk melakukan survei awal," kata Andre.
Selain pembangunan gedung pertemuan, Rektor Unand Efa Yonnedi juga meminta dukungan Menteri BUMN dalam memasarkan sejumlah alat kesehatan hasil penelitian dosen. Karena, Unand punya banyak hasil penelitian yang bisa membantu masyarakat banyak.
Diketahui, untuk meningkatkan pendapatan dari usaha mandiri melalui hasil penelitian dosen, Unand telah mengembangkan berbagai produk alat kesehatan yang aman, berkualitas dan murah.
Di antaranya, alat deteksi tuberkulosis, kusta, tifoid, penyebab tukak lambung, alat deteksi MRSA, deteksi rotavirus, hingga deteksi SARS-COV 2.
Baca juga: Andre Rosiade dan Gerindra Bantu Masker untuk RSUP M Djamil Padang serta RS Unand
"Selama ini kami punya produk alat kesehatan hasil penelitian para dosen yang unggul, baik dari sisi kualitas maupun harga, tetapi tidak punya akses pemasaran. Unand membutuhkan dukungan dalam pemasaran produk-produk kesehatan tersebut. Semoga BUMN farmasi di bawah naungan Kementerian BUMN bisa menjadi solusi," hara Rektor Unand Efa Yonnedi.
[*/pkt]