Padang, Padangkita.com – Setelah sempat tertunda cukup lama karena pembebasan lahan, pembangunan jalan sepanjang pantai Teluk Bayur-Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kembali dilanjutkan. Pembangunan jalan sebelumnya terhenti, persisnya pada titik Lolong-Simpang Transito, Kota Padang.
Sementara itu, pembangunan jembatan yang juga sempat tersendat, telah tuntas. Jalur pantai Teluk Bayur-BIM ini memang strategis untuk aksesibilitas. Selain itu juga sebagai jalur evakuasi dan mendukung pariwisata.
Untuk melanjutkan pembangunan jalan pada jalur pantai ini, Pemprov Sumbar melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar telah menurunkan tim ke lokasi melakukan pengecekan lapangan, pada Selasa (27/8/2024).
Tim Dinas BMCKTR Sumbar yang turun ke lapangan dipimpin langsung oleh Kabid Bina Marga Dinas BMCKTR Sumbar, Adratus Setiawan, didampingi pejabat fungsional Jalan Jembatan, PPKOM Perencanaan Jalan Provinsi, PPKOM Pengadaan Lahan dan Konsultan Core Team.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah didampingi Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf mengatakan, dari hasil pengecekan di lapangan, direncanakan akan dilaksanakan pembangunan jalan satu jalur dari ujung Jembatan Lolong di belakang Hotel Pangeran Beach ke arah utara sampai ke Simpang Transito Ulak Karang di Kecamatan Padang Utara. Panjangnya diperkiraan sekitar 500 meter.
Untuk mempercepat realisasi pembangunan, hasil pengecekan lapangan langsung dilanjutkan dengan pengukuran untuk penyiapan gambar kerja dan kebutuhan anggaran.
“Rencana penanganannya akan kita lakukan pengaspalan satu jalur yang langsung dilengkapi dengan bahu jalan, saluran drainase, trotoar dan pasangan batu pengaman badan jalan,” terang Mahyeldi dalam keterangan resminya Selasa (3/9/2024).
Mahyeldi menambahkan, hasil perhitungan kebutuhan anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedoman penganggaran yang dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas BMCKTR Sumbar tahun 2025.
“Sementara saat ini proses pembebasan lahannya on progress dan ditargetkan selesai tahun ini. Jadi, direncanakan penanganan fisiknya di tahun 2025,” terang Mahyeldi.
Diketahui, Jembatan Lolong merupakan infrastruktur penghubung dalam proyek jalan pantai Teluk Bayur - BIM nantinya. Area Jembatan Flyover Lolong juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan yang ingin melihat keindahan pantai padang dari jembatan tersebut.
Dari atas Jembatan Lolong ini masyarakat akan bisa menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari sambil menikmati indahnya pemandangan lautan yang mengarah ke Samudera Hindia.
Jalan Teluk Bayur-BIM dengan panjang total 26 km ini awalnya direncanakan untuk mengurai penumpukan arus kendaraan pada jalur utama yang kerap macet pada jam sibuk. Sehingga, dengan Jalan Teluk Bayur – BIM ini, diharapkan arus lalu lintas dari pusat kota menuju BIM yang membutuhkan akses cepat tidak terganggu dan lancar.
Selain itu jalan ini juga berfungsi sebagai jalur evakuasi cepat bagi warga sekitar Pantai Padang dan bagian dari rencana pengembangan pariwisata daerah, khususnya area pesisir pantai Kota Padang.
Baca juga: Pembangunan Jembatan Lolong Penghubung Jalan Pantai Teluk Bayur - BIM Terkendala Lahan
Diketahui pembangunan Jembatan Lolong sendiri telah dimulai sejak 2016 hingga 2019. Terakhir, pada Tahun 2019 lalu Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan ini sebesar Rp15,4 miliar untuk biaya pengerjaan tahap keempat yang dikerjakan oleh PT. Cahaya Tunggal Abadi.
[*/adpsb/pkt]