Padang, Padangkita.com - Pengelolaan sumber daya air menjadi sangat penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, dan mewujudkan Sumatera Barat (Sumbar) sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Makanya, peran ahli teknik hidraulik sangat strategis bagi daerah.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Cabang Sumbar Periode 2023-2026, sekaligus FGD Penanganan Lembah Anai Pascabencana di Padang, Senin (2/9/2024).
"Pemprov Sumbar sangat fokus pada program dan kegiatan pengelolaan air. Pengendalian air sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus menekan potensi bencana seperti banjir. Oleh karena itu, keberadaan HATHI sangat strategis dan kita butuhkan," ujar Mahyeldi dalam sambutannya.
Terlebih, kata Mahyeldi, Indonesia hendak mewujudkan harapan menjadi lumbung pangan dunia. "Selain itu, kita di Sumbar juga mencanangkan untuk menjadi salah satu daerah lumbung pangan di tingkat nasional," ujar Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi juga menyinggung dampak dari kejadian bencana banjir lahar dingin dan galodo pada awal Mei lalu di Sumbar. Di mana kejadian itu telah mendatangkan kerugian yang sangat besar bagi beberapa daerah, seperti Kota Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, dan beberapa daerah lainnya.
"Kejadian bencana ini sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1800-an dan awal 1900-an. Sehingga, tentu kita sangat membutuhkan kajian-kajian mendalam dari para ahli untuk menemukan solusi mitigasi dan penanganan bencana jangka panjangnya," kata Mahyeldi lagi.
Dalam kesempatan itu, tampuk kepemimpinan HATHI Cabang Sumbar beralih dari Dian Kamila kepada Muhammad Dian Alma'ruf. Pengukuhan Pengurus HATHI dipimpin oleh Sekretaris Umum (Sekum) HATHI, M. Adek Rizaldi, yang dalam sambutannya juga menjelaskan bagaimana target-target kerja HATHI ke depan.
"Kami sangat bersyukur karena senior-senior PSDA di Sumbar masih terus membimbing para juniornya. Sebagai organisasi profesi, target kita antara lain soal konsolidasi organisasi, penataan sistem administrasi, sosialisasi, hingga sertifikasi bagi para ahli teknik hidraulik," ucap Adek.
Ia juga menjelaskan, saat ini jumlah anggota HATHI tercatat sebanyak 9.919 orang. Namun, dari jumlah tersebut baru 3.206 orang yang telah teregistrasi, dan baru 372 orang yang sudah memiliki sertifikat kompetensi keahlian (SKK). Padahal di sisi lain, HATHI juga tengah menargetkan untuk segera go international.
Baca juga: Jalan Lembah Anai Kembali Beroperasi pada 20 Juli, Mahyeldi: Dilakukan Bertahap
"Oleh karena itu, kami juga meminta jajaran pengurus HATHI Sumbar untuk segera menyusun program kerja secara rinci, yang berlandaskan pada program kerja HATHI secara nasional yang telah disepakati sebelumnya," ingat Adek.
[*/adpsb]