Tari Kontemporer Muda Sumbar Pukau Penonton, Ceritakan Kegelisahan Generasi

Tari Kontemporer Muda Sumbar Pukau Penonton, Ceritakan Kegelisahan Generasi

Karya tari kontemporer yang ditampilkan tiga koreografer muda asal Sumbar yaitu Arif Agustakdir Rahman (UNP), Achmad Iqbal (ISI Padangpanjang), dan Ahmad Ghozali Idham Muttakin (ISI Padangpanjang). [Foto: IST]

Padang, Padangkita.com – Gelaran “Ganggam Tari Kontemporer” di Gedung Kebudayaan Sumbar, Sabtu (24/8/2024), sukses memukau penonton.

Karya-karya tari kontemporer yang dibawakan oleh tiga koreografer muda Sumatra Barat (Sumbar), Arif Agustakdir Rahman, Achmad Iqbal, dan Ahmad Ghozali Idham Muttakin, berhasil menyajikan pertunjukan yang mendalam dan penuh makna.

Tarian-tarian yang disuguhkan tidak hanya memanjakan mata dengan gerakan-gerakan indah, tetapi juga menggugah emosi penonton.

Melalui tarian, para koreografer muda ini berhasil menyampaikan pesan-pesan sosial yang relevan dengan kondisi saat ini.

“Hasil akhir dari workshop adalah karya,” ujar Kepala UPTD Taman Budaya Sumbar, Supriyadi.

Karya-karya tari kontemporer yang dipentaskan ini merupakan buah dari proses kreatif para koreografer yang terinspirasi dari kegelisahan-kegelisahan mereka terhadap berbagai isu sosial.

Idham Mutattakin, misalnya, mengangkat tema eksploitasi sumber daya alam di Mentawai dalam karyanya yang berjudul “Panindogat”.

“Karya ini dibuat karena kecemasan saya melihat eksploitasi sumber daya alam di Mentawai tanpa memperhatikan ekosistem,” ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Iqbal dengan karyanya yang berjudul “Kita adalah Saksi” berhasil menggugah kesadaran penonton akan konflik kemanusiaan di Palestina.

Melalui simbolisme darah yang berceceran di atas panggung, Iqbal menggambarkan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.

“Keputusasaan, penderitaan, dan kelaparan yang dihadapi di Palestina adalah keseharian. Mereka juga terus menunggu hal-hal baik yang datang,” ungkap Iqbal.

Arif Agustakdir, koreografer muda lainnya, menyajikan karya berjudul “Panggilan Jiwa Kekosongan” yang menggambarkan kondisi manusia modern yang kerap merasa hampa di tengah kesibukan.

Maesto tari, Eri Mefri, yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi yang tinggi terhadap karya-karya para koreografer muda.

Ia berpesan agar mereka terus berproses dan menggali potensi diri. “Jati diri datang dari proses yang panjang,” ujar Eri Mefri.

Ia berharap UPTD Taman Budaya Sumbar dapat terus menjadi wadah bagi para seniman muda untuk mengembangkan kreativitasnya.

Pertunjukan “Ganggam Tari Kontemporer” membuktikan bahwa generasi muda Sumatra Barat memiliki potensi besar dalam dunia seni tari.

Baca Juga: Pekan Kebudayaan Daerah Sumbar Diadakan 5 Hari di Taman Budaya dan Museum Adityawarman

Karya-karya mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mengajak penonton untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial. [*/hdp]

Baca Juga

Mereka yang Berjasa dalam Mengembangkan dan Melestarikan Musik Gamad
Mereka yang Berjasa dalam Mengembangkan dan Melestarikan Musik Gamad
Tokoh Musik Gamad Sumbar Terima Penghargaan, Apresiasi untuk Pelestarian Budaya
Tokoh Musik Gamad Sumbar Terima Penghargaan, Apresiasi untuk Pelestarian Budaya
Lomba Penyanyi Gamad Sukses Digelar, Ini Daftar Pemenangnya
Lomba Penyanyi Gamad Sukses Digelar, Ini Daftar Pemenangnya
Apresiasi Musik Gamad di Payakumbuh, Upaya Lestarikan Warisan Budaya
Apresiasi Musik Gamad di Payakumbuh, Upaya Lestarikan Warisan Budaya
UHAMKA Diskon SPP hingga 50% bagi Mahasiswa yang Menonton Film Hamka dan Siti Raham
UHAMKA Diskon SPP hingga 50% bagi Mahasiswa yang Menonton Film Hamka dan Siti Raham
KD Dukung Polisi Usut Tuntas Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia  
KD Dukung Polisi Usut Tuntas Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia