Painan, Padangkita.com – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) memang mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membangun jalan daerah, khususnya yang berdampak langsung kepada ekonomi masyarakat.
Pada tahun 2023, Pesisir Selatan (Pessel) telah mendapat dan menggunakan DAK untuk pembangunan jalan sebesar Rp62 miliar. Namun, anggaran sebesar itu masih belum cukup untuk membangun semua jalan daerah di Pessel.
Sehingga, Pessel masih terus berharap dukungan DAK, karena anggaran daerah (APBD) Pessel tak sanggup membiayai pembangunan jalan yang masih sangat panjang.
Pelaksanaan pembangunan jalan daerah menggunakan DAK di Pessel tersebut diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Pessel, Eka Fahresi, ketika menerima kunjungan Tim Monev DAK Bidang Jalan dari Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tim PFID Kementerian PUPR dipimpin oleh Kepala Bidang Perencanaan Fasilitasi Infrastruktur Daerah, Anum Kurniawan. Mereka diterima oleh Kepala Dinas PUTR Pessel Yusvianty, dan Kepala Bidang Bina Marga PUTR Pessel, Eka Fahresi, di Kantor Dinas PUTR Pessel, pada Selasa (13/8/2024) lalu.
Adapun tujuan kunjungan tim PFID Kementerian PUPR ke Pessel, untuk monitoring soal pelaksanaan dan kendala dalam pembangunan jalan yang anggarannya bersumber dari DAK Kementerian PUPR.
Eka Fahresi menyampaikan, selama tahun 2023 pembangunan jalan dengan DAK tersebar di beberapa kecamatan, yaitu di Kecamatan IV Jurai, Batangkapas, Sutera dan Lengayang..
"Kami menyampaikan, bahwa masih banyak dan panjang akses jalan kita di Pesisir Selatan (Pessel) yang harus dibangun. Makanya kita berharap bisa kembali dilanjutkan pembangunannya melalui DAK. Mudah-mudahan tahun berikutnya ditambah lagi," ungkap Eka usai menerima tim PFID Kementerian PUPR.
Ia menyebutkan, bahwa pembangunan atau pengaspalan jalan yang dikerjakan melalui DAK sangat bermanfaat bagi masyarakat di Pesisir Selatan (Pessel). Memang, kata Eka, jalan yang dibangun tidak di kawasan yang ramai penduduk.
Namun, manfaatnya secara langsung sangat dirasakan oleh masyarakat. Sebab, lanjut Eka, sasaran pembangunannya mampu dan bisa menunjang perekonomian masyarakat, teruma bagi para petani.
Seperti yang sudah dikerjakan dengan DAK, di antaranya jalan yang selama puluhan tahun tidak pernah tersentuh pembangunan. Kini, akses jalan tersebut menjadi lancar dan para petani dengan mudah dan cepat mengangkut hasil pertanian mereka.
Lancarnya mobilitas petani membuat biaya transportasi makin hemat, sehingga hasil panen petani bisa menjadi cepat sampai di pasar dan hargapun juga meningkat.
"Memang fokus kita membangun sesuai instruksi Bupati, setiap pengejaran infrastruktur harus bermanfaat dan mampu mendorong dan menunjang perekonomian masyarakat sekitarnya,” terang Eka.
Selain realisasi dan pelaksanaan, kata Eka, Tim Monev DAK Bidang Jalan dari PFID Kementerian PUPR juga menanyakan terkait beberapa kendala di Pesisir Selatan (Pessel).
Baca juga: Pessel Butuh Rp2,7 Triliun untuk Menuntaskan Pengaspalan 900 Km Jalan Kabupaten
"Tim Monev DAK Bidang Jalan dari PFID Kementerian PUPR mewawancarai kita terkait pelaksanaan pengerjaan jalan yang bersumber dari DAK saja. Terus juga menanyakan beberapa kendala di lapangan,” kata Eka.
[*/min]