Jakarta, Padangkita.com - Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjelang pelaksanaan upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus 2024. Menurut Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Jalan Tol Akses IKN Seksi 3A, 3B dan 5A, sudah siap digunakan pada perayaan HUT RI, 17 Agustus nanti.
Sementara itu, Jalan Tol 3A Karang Joang – KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, progresnya sudah mencapai 88%. Kemudian, Tol 3B KKT Kariangau – Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km progresnya mencapai 91 persen, dan progres Tol 5A Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang sepanjang 6.7 km mencapai 88%.
Proyek Jalan Tol IKN tersebut dikebut progresnya karena akan difungsikan untuk menyukseskan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus nanti. Sebelumnya, jadwal pembangunan sempat tersendat karena kawasan IKN terus-menerus diguyur hujan. Bahkan, dari 30 hari, hanya ada 8 hari yang cerah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lantas menerapkan rekayasa cuaca untuk melancarkan pembangunan Jalan Tol IKN tersebut dan juga bandara IKN.
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengapresiasi kerja keras Pemerintah tersebut, sekaligus juga mengingatkan potensi masalah akibat infrastruktur yang dikebut pembangunannya.
“Jalan Tol IKN yang progresnya belum mencapai 100%, dikatakan Kementerian PUPR sudah siap untuk perayaan HUT RI 17 Agustus, padahal pembangunannya selalu terpapar curah hujan yang tinggi,” ungkap Politisi Fraksi PKS tersebut seraya mengingatkan peristiwa amblesnya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi KM 64 yang sempat mengganggu arus mudik pada Lebaran 2024 lalu.
SJP – demikian Suryadi Jaya Purnama biasa disebut – mengingatkan lagi Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pada 5 Juni 2024. Waktu itu, kata SJP, Menteri PUPR menyebut amblesnya Jalan Tol Bocimi KM 64 itu karena curah hujan tinggi.
“Sedangkan Komisi V menolak alasan hujan tersebut dan menyebut penyebabnya adalah karena lemah dalam perencanaan dengan studi geologinya tidak matang,” tegas Suryadi, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Berkaitan progres Bandara IKN, SJP mengapresiasi Pemerintah yang tidak memaksakan bandara tersebut untuk dioperasikan karena masuih kurang panjangnya sekitar 300 meter. Namun, karena bandara tersebut tidak digunakan, maka penerbangan akan dialihkan ke bandara terdekat, yaitu Bandara Sepinggan Balikpapan sehingga Pemerintah harus menggunakan bus untuk mengangkut tamu undangan.
“Sayangnya, bandara IKN yang semula direncanakan memiliki panjang landasan pacu (runway) 2.200 meter dan ditargetkan rampung pada Agustus 2024, meleset rencananya karena masih kurang 300 meter,” ungkapnya.
Pertanyakan Bus Didatangkan dari Solo dan Surabaya
Kemudian, lanjut SJP, untuk membawa tamu undangan dari Bandara Sepinggan Balikpapan menuju IKN, Pemerintah mendatangkan 56 bus pariwisata dari Solo dan Surabaya. Bus itu diperiksa (ramp check) di Terminal Tirtonadi Surakarta dan Terminal Purabaya Surabaya untuk dioperasikan di IKN pada 10 hingga 19 Agustus 2024.
Bus inilah yang pasti menjadi pertanyaan publik, mengapa mendatangkan 56 bus pariwisata dari Solo dan Surabaya, dan justru bukan menggunakan bus pariwisata lokal dari Balikpapan dan sekitarnya.
Permasalahan serupa pernah terjadi dalam hajatan MotoGP di Mandalika, NTB, yang banyak menggunakan bus dari Bali dan tidak melibatkan PO bus lokal, sehingga bus dari luar tersebut tidak mengenal medan lapangan. Dampaknya, banyak penonton MotoGP yang tidak terangkut.
Baca juga: DPR Warning Keras Pemerintah dan Penegak Hukum soal Kasus Alex Denni
“Dengan begitu banyaknya potensi permasalahan di atas, saya tetap berharap agar pelaksanaan HUT RI ke-79 di IKN berjalan lancar dan berbagai pembangunan infrastruktur yang terkesan terburu-buru dan dikebut di atas tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” kata SJP.
[*/rjl]