Kisah Asysyfa Maisarah, dari Sungai Naniang Kuliah di UGM dengan Beasiswa Bebas UKT

Kisah Asysyfa Maisarah, dari Sungai Naniang Kuliah di UGM dengan Beasiswa Bebas UKT

Asysyfa Maisarah bersama ayah dan ibunya. [Foto: Dok. UGM]

Padang, Padangkita.com – Gadis Minang bernama lengkap Asysyfa Maisarah dari keluarga sederhana, diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM). Hebatnya lagi, Syfa lulus tanpa tes atau lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Tak itu saja, gadis 18 tahun itu juga lolos sebagai penerima subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100% (UKT 0). Sehingga ia dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah di kampus terbaik di Indonesia tersebut.

Kisah Syfa pun menjadi inspirasi dan dimuat di situs resmi UGM. Silakan disimak.  

Mengutip situs UGM, Syfa memang punya keinginan kuat untuk mengubah nasib sekaligus mengangkat harkat martabat keluarganya. Itulah yang telah lama menjadi motivasi Syfa untuk masuk UGM.

Sebagaiman diceritakan, gadis berjilbab ini terlahir dari keluarga sederhana. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Mardion, 54 tahun, dan ibunya bernama Elfa Harningsih, 48 tahun.

Syfa bersama keluarganya tinggal di Nagari Sungai Naniang, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).

Mardion hanya tamatan SMP, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani harian lepas, menggarap lahan jeruk milik orang lain. Sementara itu, Elfa Harningsih, hanya ibu rumah tangga. Cuma sesekali ia bisa membantu sang suami, ketika ada panggilan kerja.

“Untuk satu hari bekerja saya dibayar upah Rp50 ribu. Itu pun tidak setiap hari, tergantung ada yang butuh atau tidak,” kata Mardion, sebagaimana dilansir situs resmi UGM

Dari pekerjaan sebagai buruh harian lepas Mardion menghidupi keluarganya, termasuk untuk biaya sekolah ketiga anaknya.

Di tengah kesulitan hidup, ada ‘bintang bersinar’ di tengah keluarga Mardion. Ya, dialah Syfa.  

Anak perempuan Mardion itu, telah menunjukkan ‘sinarnya’ melalui prestasi akademik di sekolah. Sejak di bangku SMP hingga SMA, Syfa selalu juara kelas dan mendapat beasiswa, sehingga bebas biaya sekolah.

“Kebetulan SMA dulu dapat beasiswa sejenis boarding school. Jadi, dapat fasilitas asrama di sana. Kadang rundu sama rumah, tapi harus ditahan untuk hemat ongkos. Jadinya pulang sebulan sekali saja, pernah juga dua bulan,” Syfa mengisahkan.

Untuk terus berprestasi, Syfa harus belajar dengan konsisten dan ekstra agar beasiswanya tidak dicabut. Syfa menang gemar membaca buku. Tak hanya buku pelajaran, buku-buku fiksi di perpustakaan sekolah pun dibaca Syfa. Makanya, ia tak pernah merasa terbebani ketika belajar.

“Bersyukur, selama SMA selalu juara umum dan dapat bintang mata pelajaran terbanyak di tiap semester. Tahun lalu juga dapat medali perunggu untuk Olimpiade Nasional Bahasa Indonesia,” kata Syfa.

Namun, bakat Syfa tak hanya melulu soal pelajaran atau akademik. Syfa juga aktif berorganisasi dengan terjun ke Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Di OSIS ia pernah menjabat sebagai Sekretaris.

Syfa pun ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti Sosialisasi Tata Ruang yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang, dan aktif terlibat diskusi dengan banyak perwakilan sekolah lain se-Sumatera Barat.

Namun, ketika akan melanjutkan pendidikan ke UGM, sempat membuat ragu keluarganya. Sebab, kampus UGM berada di Yogyakarta, Pulau Jawa, sangat jauh dari Nagari Sungai Naniang.

Syfa yang sudah memiliki tekad kuat untuk mewujudkan keinginannya kuliah di UGM, terus berusaha meyakinkan ayah dan ibunya.

Sebagai orang tua yang sangat menyayangi anak perempuan mereka, Mardion dan Elfa ingin Syfa kuliah di kampus yang tak jauh dari kampung. Lagi pula, yang paling berat bagi mereka adalah soal keuangan, jika Syfa harus kuliah di tempat yang jauh.  

“Soal biaya yang jadi pertimbangan apalagi jauh harus ke Jawa. Ayah maunya saya ke Pekanbaru saja yang lebih dekat dari sini (Sungai Naniang), sama seperti kakak dulu. Kalau ibu masih ragu, tetapi tetap mendukung, yang penting saya yakin dengan apa yang saya pilih, nanti rejeki mengikuti,” ungkap Syfa.

Syfa akhirnya mengikuti kata hatinya memilih UGM lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dan, saat pengumuman, namanya pun tercantum sebagai salah satu calon mahasiswa yang diterima di Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

Menyusul kemudian, Syfa pun terpilih sebagai penerima UKT Pendidikan Unggul bersubsidi 100% (UKT 0). Orang tua Syfa pun tak perlu lagi pusing memikirkan biaya kuliah anak mereka.

Elfa tentu saja bangga saat mengetahui, anaknya diterima di UGM. Namun, tetap saja dia dan suaminya ada keraguan soal keterbatasan kemempuan ekonomi.

Menurut Elfa, tahun lalu, kakak Syifa baru saja lulus dari UIN Sultan Syarif Kasim, Riau. Sementara itu, dan adik Syfa masih duduk di kelas 4 SD, dan masih membutuhkan banyak biaya.

“Campur aduk sekali perasaan, senang tapi bingung, gimana nanti kuliahnya bisa lulus atau tidak? Tapi Syfa bilang pasti bisa karena ada beasiswa,” kata Elfa.

Cuma, di balik rasa cemas, Elfa mengaku tetap bersyukur Syfa mendapat beasiswa subsidi UKT 100 persen dari UGM, sehingga bisa meringankan beban ekonomi keluarganya.

Baca juga: 30 Mahasiswa UGM KKN di Pariaman, Siap Promosikan Kota Tabuik  

Elfa berharap Syfa dapat lulus tepat waktu dan bisa meraih cita-cita, sekaligus mengangkat harta martabat keluarganya. Mambangkik batang tarandam…  

[*/pkt]

Baca Juga

Agam dan Pasaman Masuk Daftar Daerah Tingkat Kerawanan Tinggi di Pilkada Serentak 2024
Agam dan Pasaman Masuk Daftar Daerah Tingkat Kerawanan Tinggi di Pilkada Serentak 2024
Andre Rosiade Resmikan Penyalaan Listrik Rumah Warga Air Dingin Kabupaten Solok
Andre Rosiade Resmikan Penyalaan Listrik Rumah Warga Air Dingin Kabupaten Solok
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Piala Soeratin U-17 Sumbar di Pariaman Dimulai, Diharapkan Muncul Bintang Baru Sepak Bola
Piala Soeratin U-17 Sumbar di Pariaman Dimulai, Diharapkan Muncul Bintang Baru Sepak Bola