Batusangkar, Padangkita.com – Alat peringatan dini atau Early Warning System (EWS) banjir lahar dingin dan galodo dari Gunung Marapi segera dipasang di sejumlah titik di Kabupaten Tanah Datar.
Menurut Okta, perwakilan Tatonas, perusahaan yang akan memasang alat EWS, hal ini berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Hasil rapat koordinasi di Padang pada tanggal 3 Juli 2024 lalu, rencana pemasangan sensor tahap I di Kabupaten Tanah Datar akan dipasang di tiga titik, yaitu Sungai Jambu, Sabo Sungai Jambu dan Sungai Sigarungung,” kata Okta, Senin (15/7/2024).
Selain itu, lanjut dia, juga akan dipasang alat berupa sirene di 10 titik yang berlokasi di Bak Air Jorong Sungai Jambu, Masjid Ubudiyah Nagari Parambahan, Masjid Nurul Huda Silabuak, dan di Masjid Al-Ikhlas Nagari Limo Kaum.
“Kemudian Masjid Ihsan Rambatan, Masjid Baiturrahman Ampalu Gadang, Kantor Wali Nagari Gurun, SDN 18 Baringin, Kantor Wali Nagari Baringin, dan Pondok Pesantren At-Thoirufy,” terang Okta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, di Kabupaten Tanah Datar juga akan dipasang rambu papan informasi dan petunjuk arah banjir bandang atau galodo di 66 titik.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Sumbar dan BPBD Tanah Datar telah menurunkan tim untuk melakukan survei pemasangan EWS di sejumlah Sungai di Tanah Datar, seperti di Batang Lona dan Sungai Sigarunggung.
Baca juga: 20 Alat Sensor di Sungai - Sirene 5 Titik dan Papan Informasi Daerah Rawan Galodo Dipasang
"Survei bertujuan untuk memaasang sensor ketinggian air, sirene peringatan untuk antisipasi dampak bencana," kata Kasi Pencegahan Bencana BPBD Tanah Datar, Robert Cahneldi.
Sebagaimana diketahui, banjir lahar dingin Gunung Marapi dan galodo telah melanda wilayah Tanah Datar dan Kabupaten Agam, dan Kota Padang Panjan pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024).
Dalam bencana banjir lahar dingin dan galodo ketika itu, sebanyak 63 orang meninggal dunia. Rinciannya, di Kabupaten Agam 24 orang, di Kabupaten Tanah Datar 32 orang, di Kota Padang Panjang 2 orang, Kota Padang 2 orang, 3 orang belum teridentifikasi, dan 10 orang dinyatakan hilang.
Baca juga: Sistem EWS Terintegrasi segera Dibangun di Gunung Marapi, Antisipasi Potensi Kerusakan
Selain korban jiwa, banjir lahar dingin dan galodo juga menimbulkan korban luka, kerusakan infrastruktur seperti rumah, fasilitas umum, jembatan dan jalan. Bahkan, jalan utama Padang – Bukittinggi di Lembah Anai, hingga kini masih diperbaiki atau direkonstruksi akibat hancur diterjang galodo.
[*/pkt]