Painan, Padangkita.com – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengembangkan terong ungu yang dinilai lebih berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.
Pengembangan terong ungu tersebut di antaranya dilakukan di Demplot Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan. Saat ini, terong ungun sudah memasuki masa panen.
"Karena terong ungu memiliki nilai ekonomi serta juga banyak manfaat dari segi kesehatan, maka kita mendorong masyarakat petani untuk mengembangkan tanaman ini,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Distan Pessel, Yeni Gusti dalam keterangannya, dikutip Rabu (10/7/2024).
Menurut Yeni, upaya pengembangan terong ungu telah dimulai di Pessel, seperti salah satunya dilakukan oleh BBP Ranah Ampek Hulu Tapan, yang saat sudah panen Senin (8/7/2024).
Ia menjelaskan, bahwa terong ungu biasanya sudah bisa dipanen di usia tiga bulan.
"Sedangkan masa produksinya atau masa panennya itu bisa mencapai enam bulan, bahkan lebih lamah sejak mulai berbuah. Karena tidak membutuhkan biaya produksi yang tinggi, serta juga sudah bisa dipanen di usia tiga bulan, sehingga sangat menguntungkan secara ekonomi. Makanya kita dorong masyarakat petani untuk membudidayakannya," ungkap Yeni.
Namun, dia juga mengingatkan petani agar belajar cara menanam dan memanen terong ungu agar masa produksinya bisa lama atau maksimal.
"Dari segi kesehatan, terong ungu dapat menstabilkan tekanan darah dengan mengembangkan kadar natrium dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi terong dan makanan tinggi kalium ini bisa membantu menjaga tekanan darah tetap normal," terangnya.
Pupuk Organik
Sementara itu, pada bagian lain, untuk meningkatkan kualitas kesuburan lahan serta mengurangi pencemaran lingkungan, Distan Pessel meminta masyarakat petani beralih menggunakan pupuk organik.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Suraida menjelaskan bahwa penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan, serta mencegah degradasi lahan.
"Agar harapan itu bisa tercapai, sehingga tahun ini kita kembali menyalurkan bantuan pupuk organik sebagaimana telah kita lakukan terhadap Kelompok Tani (Keltan) Talang Balarik III, Nagari Talang Balarik, Kecamatan Rahul Tapan, Selasa pakan lalu," ungkapnya.
Suraida menjelaskan, penyaluran bantuan pupuk organik itu dilakukan oleh BPP Rahul Tapan.
"Saat penyaluran itu kita juga berkesempatan untuk menyampaikan sosialisasi kepada petani tentang manfaat pupuk organik," katanya.
Suraida menambahkan, pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia.
Baca juga: Kementan Resmi Setujui Varietas Durian Ponger Pesisir Selatan: Dagingnya Enak Buahnya Besar
"Jadi, pupuk organik mengandung banyak bahan organik dibanding kadar haranya. Dari itu, kita berharap kepada Keltan Talang Balarik III, Nagari Talang Balarik, Kecamatan Rahul Tapan untuk bisa menggunakan pupuk organik sesuai dengan petunjuk yang sudah kita sampaikan di lapangan," kata Suraida.
[*/min]