Padang, Padangkita.com – Jalan tol yang beroperasi di Sumatera Barat (Sumbar) hingga kini belum ada. Padahal kehadirannya sangat dibutuhkan, karena lumpuhnya jalur utama Padang – Bukittinggi – Pekanbaru, akibat galodo menerjang ruas jalan di Lembah Anai.
Jalur alternatif lewat Malalak tak sanggup menampung jumlah kendaraan. Sementara di bagian lain, jalur utama Padang – Solok menuju Pulau Jawa juga ‘sekarat’ akibat banyaknya kendaraan besar yang melewati jalur Sitinjau Lauik.
Tak heran di media sosial warga Sumbar, dipenuhi keluhan soal gawatnya konektivitas di Sumbar ini. Semua berharap, pemulihan jalan segera beres, dan didukung oleh jalan tol.
Bicara soal jalan tol, sebetulnya pembangunannya di Indonesia terus berlanjut. Terutama di daerah yang pembebasan lahannya terbilang lancar, dan menjanjikan pertumbuhan ekonomi. Tiap tahun panjang jalan tol terus bertambah.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap, pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia dimulai dari tahun 1978. Kini, panjang jalan tol di Indonesia telah mencapai 2.893,02 km yang dikelola oleh 52 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk 73 ruas tol.
Jalan tol tersebut membelah 5 pulau besar di Indonesia, yakni di Pulau Jawa 1782,47 km, Pulau Sumatera 941,75 km, Pulau Sulawesi 61,46 km, Pulau Kalimantan 97,27 km, dan Pulau Bali 10,07 km.
Dalam sejarahnya, konektivitas jalan tol dimulai sejak tahun 1978 sejalan dengan beroperasinya Jalan Tol Jakarta - Bogor - Ciawi (Jagorawi) sepanjang 59 km yang merupakan jalan tol pertama dan tertua di Indonesia.
Kemudian, menyusul Jalan Tol Semarang ABC sepanjang 24,75 km yang sudah dioperasikan sejak tahun 1983 dan merupakan ruas jalan tol kedua yang beroperasi di Indonesia setelah Jalan Tol Jagorawi.
Dilanjutkan dengan pengoperasian Jalan Tol Jakarta - Tangerang sepanjang 33 km yang diresmikan pada tahun 1984 dan menjadi ruas tol tertua ketiga yang ada di Indonesia.
Sejak tahun 1978 hingga tahun 2004 pengoperasian jalan tol telah mencapai 600,62 km. Dilanjutkan pada tahun 2005 hingga tahun 2014 mencapai 189,2 km.
Pada tahun 2015, sepanjang 132,35 km jalan tol dioperasikan, kemudian tahun 2016 sepanjang 43,69 km, tahun 2017 sepanjang 156,5 km, dan pada tahun 2018 sepanjang 442,6 km sekaligus menandai peristiwa bersejarah tersambungnya Tol Trans Jawa dari Merak hingga Pasuruan yang seremonial peresmiannya dilakukan seremonial di Jembatan Kalikuto.
Dilanjutkan pada tahun 2019 sepanjang 522,88 km jalan tol beroperasi, kemudian tahun 2020 sepanjang 246,12 km. Pada tahun 2021 bertambah lagi sepanjang 122,84 km, tahun 2022 sepanjang 142,11 km, dan pada tahun 2023, sepanjang 217,78 km jalan tol beroperasi.
Kemudian, pada tahun 2024 progres pengoperasian jalan tol hingga bulan Juni telah mencapai 76,33 km, di mana salah satunya adalah Jalan Tol Bangkinang - XIII Koto Kampar (24,70 km) yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Mei 2024 lalu.
Baca juga: Panjang Tol Trans Sumatera terus Bertambah, di Sumbar belum Ada juga yang Selesai
Jalan Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar sendiri merupakan bagian dari Jalan Tol Padang – Pekanbaru yang akan memiliki panjang total 254 km. Saat ini, juga tengah diburu penyelesaian ruas lainnya, yakni Jalan Tol Padang – Sicincin sepanjang 36,6 km.
[*/pkt]