Padang, Padangkita.com – Prakiraan cuaca mengungkap bahwa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini tentu saja dapat mengganggu upaya penanganan darurat banjir lahar hujan dan longsor yang tengah dilakukan.
Agar penanganan darurat bencana terus bisa dimaksimalkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan untuk melanjutkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan, BNPB menyiagakan satu unit pesawat caravan PK-SNN sebagai kendaraan operasional TMC yang ditempatkan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman.
Ia menjelaskan, pada Sabtu (25/5/2024), operasi TMC hanya dapat dilaksanakan sebanyak satu sortie penerbangan. Terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Sumbar, yang menyebabkan kondisi keawanan di Sumbar cenderung belum berpotensi untuk disemai hingga siang hari.
“Untuk mengantisipasi terjadinya hujan intensitas sedang yang mengancam wilayah Sumbar bagian timur laut saat sore menjelang malam hari, penyemaian dilakukan di sore hari,” ungkap Abdul Muhari dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/5/2024).
Adapun kondisi cuaca yang teramati pada hari Sabtu (25/5/2024), setelah operasi TMC pada Jumat (24/5/2024) antara lain wilayah sisi barat Sumatra Barat cenderung menerima hujan dengan intensitas ringan. Wilayah utara, timur, dan selatan Sumatra Barat cenderung tidak terjadi hujan.
Abdul Muhari meyebutkan, memasuki hari ke ke-10 operasi pada Sabtu (25/5/2024), sebanyak 24 ton Natrium Clorida (NaCl) telah disebar di wilayah langit Sumatra Barat. Total sortie yang telah dilaksanakan sebanyak 24 sortie dalam 54 jam 21 menit.
“Operasi TMC dalam rangka penanganan darurat galodo Sumbar rencananya akan diteruskan hingga Rabu (29/5/2024) agar pembersihan kawasan dan fase awal pemulihan dapat dioptimalkan dengan kondisi cuaca yang bersahabat.
Diketahui, bencana banjir lahar hujan Gunung Marapi dan longsor yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024), menelan 62 korban jiwa. Selain itu, sejauh ini, sebanyak 10 warga dilaporkan masih hilang.
Baca juga: Batu-batu Besar di Gunung Marapi akan Diledakkan Pekan Depan, Lokasi Ini jadi Prioritas
Bencana banjir lahar dan longsor berdampak sangat parah terhadap sejumlah kawasan di Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Bencana ini telah mendapat atensi langsung dari Presiden Jokowi.
[*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News