Batusangkar, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar bakal memperpanjang masa tanggap darurat atas bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tanah Datar.
Masa tanggap darurat yang berakhir 25 Mei esok bakal diperpanjang 14 hari lagi, atau sampai 8 Juni 2024 esok.
Keputusan ini disampaikan Bupati Tanah Datar Eka Putra selepas rapat evaluasi terkait penanganan bencana dan kondisi terbaru, Kamis (23/5/2024) di Posko Utama di Indojolito Batusangkar.
"Setelah masukan dan pertimbangan Forkopimda, BMKG, Bazarnas dan Instansi terkait lainnya, maka diputuskan masa tanggap darurat bencana di Tanah Datar diperpanjang 14 hari lagi, sehingga bakal berakhir 8 Juni 2024 esok," sampainya.
Beberapa hal utama yang menyebabkan perpanjangan, tambah Bupati, masih ada korban hilang yang belum ditemukan dan banyak rumah masyarakat yang butuh penanganan tim untuk dibersihkan.
"Saat ini masih ada rumah masyarakat yang butuh dibersihkan dan juga ada 10 korban yang dinyatakan hilang, tentu hal ini masih perlu dilanjutkan untuk pencarian dan pembersihannya," kata Eka Putra.
Sementara itu untuk langkah antisipasi, Eka Putra mengatakan ada beberapa langkah yang dilakukan bersama dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi.
"Pemerintah daerah bersama BNPB akan memasang Early Warning System atau EWS di beberapa titik, agar masyarakat segera tahu ketika terjadi bencana. Tim juga akan membangun Sabo Dam serta memecahkan batu besar penghalang aliran air yang ada di hulu," ungkapnya.
Terakhir Bupati Eka Putra tidak lupa terus menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur dan dermawan yang memberikan bantuan.
"Terima kasih kepada seluruh donatur yang terus memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana, terima kasih juga kepada petugas yang selalu siap bekerja keras membantu pemulihan pasca bencana di Tanah Datar," tukasnya.
Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang Suaidi Ahadi mengatakan pihaknya telah memasang Seismograph dan Automatic Rain Gauge (ARG) di beberapa wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar serta Padangpanjang.
"Seismograph untuk merekam pergerakan tanah ketika terjadi gempa kita tempatkan di 6 titik, 2 di Agam, 3 di Tanah Datar dan 1 di Padangpanjang. Sedangkan ARG sebagai penakar curah hujan otomatis kita tempatkan di 3 titik Tanah Datar. Alat ini bertujuan untuk melihat potensi bencana akibat cuaca," sampainya.
Sedangkan untuk masyarakat yang ingin tahu untuk situasi dan cuaca di selingkaran Gunung Marapi, bisa mendowload aplikasi Info BMKG di Playstore handphone masing-masing.
Baca Juga: Mengenal Sabo Dam yang Diperintahkan Jokowi segera Dibangun di Gunung Marapi Sumbar
"Dalam aplikasi ini ada menu khusus tentang peringatan cuaca Gunung Marapi, dan peringatan dimultibahaya lainnya," pungkasnya. [djp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News