Padang, Padangkita.com - PT Semen Padang kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatra Barat.
Pada Selasa (14/5/2024), perusahaan mengirimkan relawan Tim Reaksi Cepat (TRC), tim trauma healing, dan tim medis dari Semen Padang Hospital (SPH) ke lokasi bencana.
Tim yang diberangkatkan membawa paket sembako dan berbagai kebutuhan pokok untuk para korban bencana.
Paket sembako tersebut terdiri dari beras, telur, sarden, mie instan, air mineral, sabun mandi, selimut, matras, pempers, susu UHT, dan air bersih.
Bantuan ini akan dibagikan di tiga lokasi, yaitu di Limo Kaum, dapur umum Perambahan di Kabupaten Tanah Datar, dan Bukik Batabuah Kabupaten Agam.
Selain bantuan sembako, PT Semen Padang juga mengirimkan tim trauma healing untuk membantu menghilangkan trauma yang dialami para korban.
Tim medis dari SPH juga turut dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para korban.
Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, dalam sambutannya saat pelepasan tim relawan, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas musibah yang terjadi.
Dia berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka melewati masa sulit ini.
"Bencana ini merupakan duka kita bersama masyarakat Sumbar, termasuk Semen Padang. Mari kita maknai bencana ini sebagai ujian dari Allah SWT. Kami yakin, para korban bencana bisa bersabar dan ikhlas menghadapi cobaan ini, dan pulih kembali," ujar Indrieffouny.
Selain bantuan sembako, PT Semen Padang juga mengirimkan tim trauma healing untuk membantu menghilangkan trauma yang dialami para korban.
Tim medis dari SPH juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Relawan TRC Semen Padang yang sudah berada di lokasi bencana akan terus melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan para korban.
Mereka juga akan membantu membersihkan material banjir bandang dan membantu tim SAR gabungan dalam mencari korban yang masih hilang.
Hingga Senin (13/5/2024) malam, data terbaru dari Basarnas menunjukkan bahwa 50 orang korban ditemukan meninggal dunia dan 22 orang masih dalam pencarian.
Kepala BMKG, Dwikorita Karniwati, dalam keterangannya menjelaskan bahwa penyebab banjir bandang lahar dingin ini bukan hanya erupsi Gunung Marapi, tetapi juga dipengaruhi oleh getaran gempa yang meretakkan batuan di kawasan tersebut.
Dwikorita meminta warga untuk menjauh dari lokasi zona bahaya yang telah dideteksi oleh BMKG, Badan Vulkanologi, dan BPBD.
Baca Juga: PT Semen Padang Kirim Relawan TRC untuk Bantu Korban Bencana di Agam dan Tanah Datar
Dia juga mengingatkan agar warga menjauh dari bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, Singgalang, dan gunung lainnya. [*/hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News
