Padang, Padangkita.com – Sumatra Barat (Sumbar) menjadi daerah pertama yang menyelnggarakan pelatihan pembuatan pupuk dari bahan batu bara. Pelatihan diadakan oleh Saputra Academy pada pertengahan April lalu.
Terkait kegiatan tersebut, perusahaan lokal Sumbar PT Kunango Jantan mendapat apresiasi, ditunjuk sebagai pembuat mesin pengolahan pupuk berbasis batu bara.
Penunjukan pada PT Kunango Jantan disampaikan langsung oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Duta Besar (Dubes) RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap. Diketahui, pelatihan perdana di Sumbar diikuti oleh sejumlah peserta dari Nigeria.
“Alhamdulillah, selain Sumbar yang dipercaya sebagai tempat pelatihan pembuatan pupuk berbasis batu bara oleh Saputra Academy, PT Kunango Jantan juga dipercaya sebagai perusahaan pembuat mesin pengolahan pupuknya. Tentu ini hal yang baik bagi kita, karena perusahaan yang lahir dan berbasis di Sumbar, mampu berbicara di level nasional dan internasional,” ujar Mahyeldi, Selasa (7/5/2024).
Apresiasi terhadap PT Kunango Jantan, juga disampaikan oleh Dubes RI untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap.
“Tentu sangat membanggakan saat perusahaan kita dipercaya dan ditunjuk sebagai perusahaan yang akan memproduksi mesin pengolahan pupuk berbahan batu bara ini. Kepercayaan ini adalah hal yang luar biasa,” kata Usra Hendra Harahap.
Sebelumnya, Usra Hendra Harahap menyebutkan, salah satu keunggulan produk pupuk batu bara bernama Pupuk Futura yang diproduksi oleh Saputra Academy, adalah kemampuan mengembalikan 26 nutrisi ke dalam tanah. Sehingga, produk pertanian yang dihasilkan memiliki kualitas baik dengan waktu panen yang lebih cepat.
"Terlebih, negara seperti Nigeria adalah daerah critical mineral, sehingga kaya akan sumber daya alam, termasuk batu bara. Namun karena keterbatasan teknologi, makanya mereka datang ke Indonesia untuk belajar cara pengolahan pupuk berbasis batu bara," ucapnya.
Sementara itu, Raden Umar Hasan Saputra dari The Investor of Coal Fertilizer (Investor Pupuk Batu Bara) menyebutkan, pelatihan bertujuan untuk melakukan transfer teknologi.
"Kita menjual pupuk batu bara ini hanya sementara. Sebab kita ingin secepatnya kondisi tanah di dunia ini segera membaik. Salah satunya dengan menggunakan pupuk dari batu bara. Tentunya dengan membangun pabrik pupuk batu bara di setiap negara, dibutuhkan teknologi, oleh karena itu butuh pelatihan dalam pembuatan pabrik tersebut,” terangnya.
Selanjutnya, Saputra menjelaskan perbedaan pupuk futura yang berbahan batu bara dengan pupuk biasa, antara lain, memiliki kandungan unsur hara sangat lengkap, termasuk asam humat 20,33 persen, sehingga hasil panen sangat lengkap nutrisinya.
Kemudian, pupuk futura memiliki asam humat yang sangat tinggi untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah, meningkatkan efisiensi dan efektivitas serapan pupuk, sehingga meningkatkan produksi.
Baca juga: Program Pelatihan Pembuatan Pupuk Berbasis Batu Bara Pertama di Dunia Diadakan di Sumbar
“Selain itu, pupuk futura dapat menyempurnakan kualitas hasil panen dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta menghemat biaya pemupukan karena harga lebih terjangkau, dan sangat cocok untuk semua jenis tanaman. Bahkan hasil panen lebih baik untuk kesehatan,” ungkapnya.
[*/adpsb]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News