Padang, Padangkita.com - Pameran foto dokumenter Fatris MF bertajuk "Di Bawah Kuasa Naga" resmi dibuka di Galeri Taman Budaya Sumatra Barat, Kamis (25/4/2024) malam.
Pameran ini memamerkan 44 foto yang menarasikan ironi atas nama pembangunan, konservasi, dan pariwisata di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Barat.
Foto-foto Fatris MF memotret keseharian masyarakat adat suku Komodo atau Ata Modo di Pulau Komodo. Mereka terancam oleh penggusuran demi "konservasi" dan pariwisata.
"Masyarakat yang hidup di Taman Nasional Komodo mengalami banyak tekanan, termasuk penggusuran atas nama perlindungan Komodo," ujar Fatris MF.
Fatris merekam kondisi di Pulau Komodo selama sebulan pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19 melanda. Ia menemukan bahwa pembangunan atas nama pariwisata tidak sebanding dengan kesejahteraan masyarakat.
"Ketika Pulau Komodo menjadi destinasi wisata dunia, masyarakatnya tetap hidup dalam kemiskinan. Infrastruktur pariwisata yang dibangun tidak sebanding dengan fasilitas publik yang dibangun untuk masyarakat di sana," terang Fatris.
Pameran ini tak hanya memamerkan keindahan alam, tetapi juga kritik terhadap pembangunan yang tidak berkelanjutan dan mengabaikan hak-hak masyarakat adat.
Wengki Purwanto, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumbar, yang hadir dalam pameran, mengatakan bahwa kondisi di Pulau Komodo juga terjadi di banyak daerah, termasuk Sumatra Barat.
Ia mendorong pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat untuk memperkuat posisi masyarakat adat atas tanahnya.
"Pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat penting untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat. Banyak pihak yang punya kepentingan untuk mengkapitalisasi hak tersebut," jelas Wengki.
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi Fatris MF dengan berbagai komunitas di Padang. Proses persiapannya memakan waktu 6 bulan dengan dana yang terbatas.
"Sangat sulit mengadakan pameran dengan dana segitu. Tim produksi harus mengakali dengan meminjam sana sini untuk menutupi biaya," cerita Akbar Nicholas, pimpinan produksi pameran.
Solidaritas antar komunitas terasa pada proses ini. Teman-teman dari komunitas di Padang datang secara bergantian membantu tim pameran.
"Yang buat saya terharu, di tengah keterbatasan ini teman-teman komunitas membantu dengan sukarela," papar Akbar.
Pameran "Di Bawah Kuasa Naga" akan berlangsung selama 4 hari, dari 25 hingga 28 April 2024.
Selain pameran foto, juga ada peluncuran buku, pemutaran film dokumenter, diskusi, dan penampilan musik.
Baca Juga: Ekos Albar: Pameran "Di Bawah Kuasa Naga" Bukti Semangat Seni Budaya Padang Masih Berkembang
Karya foto Fatris MF juga dapat dibeli oleh pengunjung pameran. Pameran ini menjadi pengingat penting tentang ironi di balik pembangunan dan pariwisata, serta pentingnya melindungi hak-hak masyarakat adat. [*/hdp]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News