Padang, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah mulai membuat kanal untuk memindahkan eks Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bone 511 ke daratan.
Sebelumnya, kapal yang berada di tengah laut tersebut telah menepi sendiri didorong gelombang dan angin di Pantai Talao Pauh, Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman.
“Kita mulai pengerjaan kanal untuk penyelamatan eks KRI Teluk Bone 511, sudah ada dua ekskavator yang mulai bekerja mulai hari ini, di mana kita akan posisiskan kapal ini pada kondisi alam yang ada saat ini, sehingga secepatnya kapal ini dapat kita amankan,” ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Umum Setdako Pariaman, Yaminu Rizal, Jumat (5/5/2024)
Yaminu Rizal menyebutkan, berdasarkan rapat sebelumnya yang dilaksanakan pada Senin (1/4/2024) lalu, seluruh stakeholder, di antaranya OPD terkait dan Lantamal II Padang, langkah pembuatan kanal ini telah disepakati. Kemudian, diiputuskan untuk memanfaatkan situasi alam memposisikan kapal pada posisi yang lebih aman.
“Dengan situasi kapal saat ini, walaupun agak bergeser sedikit dari rencana awal, ternyata alam menunjukan jalannya bersandar di Talao Pauh. Dan, posisi inilah yang kita amankan, sehingga niat awal kapal ini sebagai destinasi wisata, termanfaatkan. Inilah yang kita harapakkan dan upaya yang kita lakukan saat ini, agar hal ini terwujud,” terangnya.
Ia mengingatkan pengunjung dan masyarakat yang ingin melihat kapal dari dekat, bahwa keadaan kapal saat ini masih belum layak. Menurut Yaminu Rizal masyarakat bilsa bisa diizinkan untuk naik ke kapal. Sementara waktu, hanya petugas khusus yang telah ditunjuk yang boleh naik mengecek kapal.
“Yang kita lakukan sekarang adalah mengamankan kapal ini, supaya tidak menimbulkan bencana lain. Baik bencana kepada orang, kepada alam dan bencana kepada infrastruktur kita yang ada,” kata Yaminu Rizal.
Sementera itu Kepala Dinas (Kadis) Kesyahbandaran TNI Lantamal II Padang, Letkol Laut Agus Rizal menyebutkan, sesuai instruksi dari pimpinannya, phaknya berkolaborasi dengan stakeholder di Pemko Pariaman. Khusus pembuatan kanal, kata dia, alamlah yang menentukan.
“Dengan posisi kapal yang berada saat ini disebabkan oleh kondisi alam. Kita tinggal memposisikan dan mengarahkannya. Sesuai informasi dari BMKG, pada tanggal 10 April akan ada pasang tinggi, sehingga dengan waktu 5 hari ini, kita berupaya untuk membuat kanal. Setelah kanal ini selesai kita keruk, nanti pasang tinggi tersebut akan menyeret kapal ke posisi yang telah kita tetapkan,” jelasnya.
Ketua DPRD Kota Pariaman, Harpen Agus Bulyandi menceritakan bahwa eks KRI Teluk Bone 511 ini adalah hibah dari Kementerian Pertahanan. Tujuan kapal ini didatangkan dari Surabaya ke Pariaman untuk destinasi wisata baru dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman.
“Kegiatan yang kita lakukan hari ini adalah upaya penyelamatan aset, dan bagaimana aset ini dapat bermanfaat ke depannya. Bersama seluruh stakeholder dan Forkopimda Kota Pariaman, kita sepakat untuk menyelamatkan aset eks KRI teluk Bone 511,” kata Andi Cover, begitu Harpen Agus biasa disapa.
Baca juga: Eks KRI Teluk Bone 511 Menepi ke Pantai Talao Pariaman, Ditarik ke Darat jadi Objek Wisata
“Kami berharap agar Pemko Pariaman dapat menjadikan kapal ini sebagai museum seperti yang direncanakan awal. Tentunya ini perlu kita duduk bersama untuk mewujudkan hal tersebut,” ulasnya. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News