Pembangunan Jembatan Lolong Penghubung Jalan Pantai Teluk Bayur - BIM Terkendala Lahan 

Pembangunan Jembatan Lolong Penghubung Jalan Pantai Teluk Bayur - BIM Terkendala Lahan 

Pembangunan Jembatan Layang Lolong atau Jembatan Kasih Tak Sampai yang jadi penghubung Jalan Pantai Teluk Bayur - BIM yang mangkrak karena persoalan pembebasan lahan.[Foto: Dok. InfoPublik]

Padang, Padangkita.com – Persoalan lahan kembali menjadi kendala pembangunan infrastruktur di Sumatra Barat (Sumbar). Kali ini, yang jadi ‘korban’ adalah pembangunan jembatan layang yang jadi penghubung jalan sepanjang pantai Teluk Bayur – Bandara Internasional Mingkabau (BIM).

Pembangunan jembatan layang atau flyover ini terpaksa berhenti karena belum beresnya pembebasan lahan. Jembatan layang tersebut persis berada di pantai belakang Hotel Pangeran Beach, Lolong, Kota Padang.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Target Pembebasan Lahan Tol Padang – Sicincin Tuntas September 2023

Jembatan layang ini mangkrak sudah bertahun-tahun lamanya. Sehingga, masyarakat setempat pun menamakan jembatan itu dengan sebutan Jembatan ‘Kasih tak Sampai’.

"Kendala pembangunan jembatan tersebut karena ketidakmampuan Pemko Padang membebaskan lahan. Bahkan ada sertifikat yang tumpang tindih di lokasi lanjutkan jembatan tersebut," ungkap Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi dalam keterangan resminya yang dikutip media ini Sabtu (16/3/2024).

Medi menegaskan, bahwa Pemprov Sumbar sebenarnya sudah siap untuk melanjutkan pembangunan.

"Harusnya sudah bisa, tapi kendalanya Pemko Padang sampai sekarang tidak mampu," tudingnya.

Ia menjelaskan, dalam rencana awalnya jembatan itu akan dibelokkan ke Simpang Transito, Lolong. Hanya saja, rencana itu pun tak bisa terwujud karena lahan belum selesai.

Menurut Medi, Pemprov Sumbar telah menunjukkan komitmen untuk melanjutkan pembangunan jembatan layang tersebut dengan mengalokasikan anggaran pada 2023 lalu. Namun, karena lahan belum juga tuntas, akhirnya dialihkan pada anggaran perubahan 2023.

Ia menegaskan, jika permasalahan lahan tersebut bisa segera selesai oleh Pemko Padang, maka anggaran pembangunan akan disediakan kembali.

"Kalau lahan selesai, kami akan anggarkan kembali," tuturnya. 

Bahkan, lanjut Medi, dirinya sudah berkali-kali menghubungi Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi tekait menyelesaikan pembebasan lahan tersebut. Hanya saja, sampai anggaran 2023 dialihkan karena tidak ada kejelasan dari Pemko Padang.

"Tahun 2023 berkali-kali kita berkomunikasi dengan Asisten I Setdako Padang untuk menyelesaikan masalah ini, tapi tidak diselesaikan juga, sehingga akhirnya anggaran dipindahkan alokasinya di perubahan," beberanya.

Sekdar informasi, Jembatan ‘Kasih tak Sampai atau Jembatan Lolong merupakan infrastruktur penghubung dalam proyek jalan yang akan membentang dari Pantai Teluk Bayur ke Bandara Internasional Mingkabau (BIM).

Selain itu, area Jembatan atau Flyover Lolong ini juga menarik minat wisata. Sebab, dari jembatan ini dapat melihat keindahan panorama Pantai Padang dan hamparan laut Samudera Hindia.

Uniknya lagi, dari jembatan ini pengungjung bisa menyaksikan mata hari terbit atau sunrise sekaligus sunset atau matahari terbenam pada sorenya.

Jalan sepanjang kurang lebih 26 km ini (Teluk Bayur - BIM) awalnya direncanakan untuk mencegah menumpuknya arus kendaraan yang menimbulkan kemacetan pada jalur utama yang melewati pusat Kota Padang.

Baca juga: Jalan Provinsi di Tanah Datar Rusak Parah, Bupati Eka Putra: Sudah Berkali-kali Diajukan Perbaikan

Jembatan Lolong atau Jembatan Kasih tak Sampai mulai dibangun tahun 2016. Kemudian, rencananya dilanjutkan secara tahun jamak, hingga 2029. Terakhir pembangunan jembatan ini pada 2019 dialokasikan senilai Rp15,4 miliar.

Pengalokasikan itu merupakan tahap ke empat. Pembangunannnya dikerjakan oleh PT. Cahaya Tunggal Abadi. [*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Survei Pilkada Limapuluh Kota
Survei Pilkada Limapuluh Kota
Media Sosial dan "Fluid Identity"
Media Sosial dan "Fluid Identity"
Populisme Islam Digital di Sumatera Barat
Populisme Islam Digital di Sumatera Barat