Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah bersama jajaran Pemprov Sumbar terus berupaya mendukung peningkatan partisipasi pemilih Pemilu 2024. Di antara upaya tersebut, mendampingi difabel penyandang tunagrahita yang masuk daftar pemilih tetap (DPT).
Komitmen itu disampaikan Gubernur Mahyeldi di Istana Gubernur Sumbar, Minggu (11/02/2024). Ia menyebutkan, sebanyak 18 difabel tuna grahita yang tinggal di Panti Sosial Bina Grahita (PSBG) Harapan Ibu Kota Padang, dipastikan terdaftar sebagai pemilih tetap, dan berhak untuk memilih pada Pemilu 2024.
"Melalui Dinas Sosial dan UPTD PSBG Harapan Ibu, kita di Pemprov Sumbar berkomitmen mendukung tercapainya target partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 ini, termasuk di antaranya dengan mendampingi 18 anak-anak kita yang tinggal PSBG untuk mencoblos," kata Gubernur Mahyeldi.
Imbauan untuk menggunakan hak pilih, kata Mahyeldi, terus disuarakan pihaknya dalam berbagai kesempatan. Termasuk saat digelarnya tablig akbar dan doa bersama oleh KPU Sumbar, dalam rangka menyambut perhelatan Pemilu 2024, pada pada 14 Februari nanti.
Terkait pendampingan bagi penghuni panti sendiri, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PSBG Harapan Ibu, Sayarni mengatakan, total penghuni PSBG Harapan Ibu saat ini sebanyak 100 orang. Dari jumlah tersebut, 18 orang di antaranya telah memenuhi ketentuan sebagai pemilih karena telah berusia 17 tahun atau lebih.
Sesuai pendataan KPU, 18 penyandang tunagrahita tersebut, masuk dalam kategori pemilih disabilitas intelektual. Penghuni panti yang berada di kawasan Kalumbuk, Kota Padang nantinya akan menyalurkan hak pilih di TPS 018 dan TPS 020.
“Tidak ada TPS khusus di tempat kita. Nantinya, anak-anak yang punya hak pilih akan menyalurkan suaranya di TPS terdekat dari sini. Pada saat pencoblosan, kami akan dampingi mereka,” kata Saryani.
Terkait sosialisasi pemilu, Saryani menjelaskan, sebelumya pihaknya pernah mendapatkan sosialisasi dari KPU Padang. Namun, kegiatan masih sebatas kepada pengurus di panti. Sementara itu, anak-anak tunagrahita yang punya hak pilih sendiri, belum mendapat sosialisasi teknis pencoblosan dari KPU.
Baca juga: Selama Masa Tenang Pemilu 2024, Gubernur Mahyeldi Imbau Seluruh Pihak Patuhi Aturan
“Anak-anak ini harus dapat bimbingan cara mencoblos. Sebab jika tidak dikenalkan teknis memilih, mereka pasti kesulitan. Ada 5 surat suara, lalu surat apa saja itu. Mereka harus tahu. Namun nanti, jika mendekati hari pemilihan tidak ada bimbingan juga, tentu kami pengurus panti akan melaksanakannya secara mandiri," kata Sayarni. [*/adpsb]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News