Jakarta, Padangkita.com – Berbagai upaya dan inovasi terus dilakukan untuk menekan angka kecelakaan di jalan tol.
Indonesia Toll Road Watch (ITRW), lembaga independen yang mengawasi pelayanan jalan tol di Indonesia, pernah merilis bahwa angka kecelakaan di jalan tol terus meningkan.
Mengutip data yang dirilis oleh Jasa Raharja pada Juni 2023, ITRW menyampaikan saat ini sebanyak 6 orang menjadi korban meninggal dunia (MD) tiap jam dari kecelakaan di jalan raya dan jalan tol.
Angka tersebut dua kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan dengan 10 tahun lalu, di mana 3 orang meninggal dunia tiap jam akibat kecelakaan lalu lintas.
Kemudian, data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyebutkan, terdapat 4.487 kasus kecelakaan di jalan tol pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 12,51% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 3.988 kasus.
Nah, salah satu inovasi untuk menekan angka kecelakaan adalah dengan pemasangan marka keselamatan yang disebut dengan speed reducer. Menurut BPJT, marka keselamatan g sangat penting bagi pengendara yang melintas di jalan tol.
Marka speed reducer merupakan marka keselamatan yang berfungsi sebagai ilusi mata efek visual agar para pengguna jalan dapat mengurangi kecepatan kendaraan dan lebih berhati-hati dalam berkendara untuk menekan terjadinya kecelakaan.
Marka speed reducer terbagi menjadi 2 jenis marka, yakni dragon teeth dan marka chevron yang memberikan efek visual kepada pengguna jalan untuk mengurangi kecepatan kendaraannya.
Baca juga: Maaf! Jalan Tol Padang – Sicincin belum Bisa Dipakai untuk Lebaran 2024
Sejauh ini marka speed reducer sudah terpasang di beberapa jalan tol di Indonesia, yakni di Jalan Tol Cipali, Jalan Tol Semarang - Solo, dan Jalan Tol Tangerang - Merak. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News