9 Warga Kota Padang Meninggal Dunia karena Hanyut dan Tenggelam

Painan, Padangkita.com - Tiga orang pria dilaporkan terseret ombak saat mandi-mandi di Pantai Kito, Pesisir Selatan, Minggu (25/7/2021).

Ilustrasi orang hanyut dan tenggelam. [Foto: Dok. Pixabay]

Padang, Padangkita.com -  Peristiwa bencana yang paling banyak merenggut korban jiwa di Kota Padang ialah orang hanyut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat, sepanjang Januari - November 2023, sebanyak 9 orang meninggal dunia karena hanyut atau tenggelam.

Kemudian, bencana yang juga merenggut korban jiwa adalah pohon tumbang. Menurut data BPBD, 2 orang meninggal dunia tertimpa pohon tumbang.

Jumlah kejadian pohon tumbang sendiri, tercatat sebanyak 402 kejadian. Selain itu, bencana lainnya yang terjadi sepanjang Januari – November 2023 adalah 36 lokasi genangan air atau banjir, 38 longsor, 10 badai/angin kencang, dan 1 lokasi abrasi pantai.

Selanjutnya, terjadi 173 kali gempa bumi yang dirasakan, serta 32 lokasi kekeringan akibat dampat el nino.

“Hingga November 2023, berdasarkan data yang kita himpun, bencana yang banyak menimbulkan korban nyawa yaitu orang hanyut. Dari Januari-November 2023 terdapat 9 kejadian korban meninggal dunia. Disusul 402 kejadian pohon tumbang, terdapat 2 orang warga Kota Padang meninggal dunia,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Al Banna dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).

Menurut Al Banna, 32 lokasi yang mengalami kekeringan sudah ditangani dengan melakukan subsidi air sebanyak 5 ribu liter per lokasi.

“Terhadap kekeringan, di bulan Agustus 2023 kita sudah menyubsidi di 32 lokasi. Untuk satu lokasi kita subsidi sebanyak 5 ribu lite,” katanya.

Sementara itu, soal 173 kejadian gempa bumi di Kota Padang, lanjut Al Banna, tidak sampai menimbulkan kerusakan, korban luka dan korban jiwa.

“(Informasi) gempa bumi didapatkan atas kerja sama (BPBD) dengan BMKG, (kekuatannya) kecil. Sekitar 1 koma sekian, 2 koma sekian yang tidak terlalu dirasakan masyarakat Kota Padang,” terangnya.

Sedangkan, soal banyaknya korban hanyut, Al Banna menegaskan, bahwa di tahun 2024 nanti BPBD Padang akan membuat plang peringatan dini dan menempatkan anggota apa bila keadaan ombak tidak bersahabat.

Kemudian, melakukan sosialisasi kepada orang tua agar selalu mendampingi anak ketika bermain air di sekitaran pantai.

Selanjutnya, ia juga mengingatkan soal potensi bencana di lokasi pemadian yang terdapt di sejumlah sungai.

Baca juga: 2 Langkah Strategis Penanganan Bencana di Sumbar, Embung akan Dibangun di Padang

“Apalagi ketika memasuki bulan Ramadan, kebanyakan warga kita pergi ‘balimau’. Kita berusaha untuk meninimalisasi dan memperketat serta membuat peringatan dini di daerah keramaian di tahun 2024. Kemudian, kita berharap peran serta orang tua,” ungkap Al Banna. [*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil di Jalan Purus III, Padang
Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil di Jalan Purus III, Padang
Remaja Hanyut di Pantai Pasir Jambak Akhirnya Ditemukan
Remaja Hanyut di Pantai Pasir Jambak Akhirnya Ditemukan
Pencarian Remaja Tenggelam di Pantai Pasir Jambak Masih Berlangsung
Pencarian Remaja Tenggelam di Pantai Pasir Jambak Masih Berlangsung
Lansia Ditemukan Tenggelam di Sungai Bandar Lurus
Lansia Ditemukan Tenggelam di Sungai Bandar Lurus
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Kampung Jambak Padang
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Kampung Jambak Padang
BPBD Kota Padang Raih Prestasi Membanggakan, Dapatkan Bantuan Tenda Posko Kebencanaan
BPBD Kota Padang Raih Prestasi Membanggakan, Dapatkan Bantuan Tenda Posko Kebencanaan