Pariaman, Padangkita.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sadikin Kota Pariaman meningkat dibandingkan tahun lalu. Ini sejalan dengan peningkatan pelayanan di rumah sakit tersebut. Saat ini, RSUD dr. Sadikin tengah berusaha menambah fasilitasi agar bisa naik dari tipe D ke tipe C.
“Alhamdulillah, semakin hari, bulan dan tahun RSUD dr. Sadikin Kota Pariaman peningkatan PAD-nya cukup besar. Tahun 2023 target Rp3,4 miliar dengan realisasi pendapatan Rp4,88 miliar pada Bulan September 2023. Namun pada anggaran perubahan target RSUD dr. Sadikin berubah menjadi Rp4,9 miliar,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman, Nazifah, Jumat (8/12/2023).
Meski ada peningkatan target, Nazifah optimistis di akhir tahun 2023 ini pendapatan RSUD dr. Sadikin bisa mencapai Rp6 miliar, melebihi target sebagaimana ditetapkan dalam ABPBD Perubahan.
Menurut Nazifah, RSUD dr. Sadikin pada tahun 2023 ditarget PAD Rp6 miliar. Namun, tahun 2022 realisasi PAD di angka Rp4,1 miliar. Lalu, pada tahun 2023 target PAD diturunkan jadi Rp3, miliar, yang diubah lagi pada APBD Perubahan menjadi Rp4,9 miliar.
“Sebelumnya, RSUD dr. Sadikin Kota Pariaman ditarget Rp6 miliar sedangkan realisasi pendapatan hanya Rp4,1 miliar pada tahun 2022”, ulasnya.
Ia menceritakan, RSUD dr. Sadikin Kota Pariaman, awalnya adalah Puskesmas Kampung Baru Padusunan. Kemudian, pada tahun 2017 ditingkatkan statusnya menjadi rumah sakit.
“Pada tahun 2017 bangunannya masih bangunan puskesmas. Setelah datang Covid-19 di tahun 2019, baru dibangun ruang isolasi bertekanan negatif. Waktu itu, RSUD dr. Sadikin sudah melayani pasien Covid-19 maupun pasien lainnya,” terangnya.
Kadis Kesehatan menegaskan, pihaknya akan terus membenahi RSUD dr. Sadikin. Apalagi, kata dia, tahun ini RSUD dr. Sadikin Kota Pariaman sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Kita terus berupaya untuk memperbaiki sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia (SDM). Kita lakukan reorganisasi, peningkatan dan pembinaan SDM, serta peningkatan sarana dan prasarananya. Dulunya, rumah sakit ini sudah pernah mendapat dana DAK di tahun 2019, namun pembangunannya tidak berlanjut,” ungkapnya.
Barulah, pada tahun 2023 ini, lanjut dia, pmbangunan RSUD dr. Sadikin dilanjutkan.
“Alhamdulillah, pada tahun 2023 ini pembangunann bisa dilanjutkan. Semoga kontruksi ini bisa selesai di tahun ini juga. Kita berharap Pemko Pariaman dan pemerintah pusat menganggarkan lagi kelanjutan pembangunan rumah sakit ini,” katanya.
Nazifah menambahkan, RSUD dr. Sadikin masih tipe D dengan kondisi tempat tidur lebih kurang 50 unit. Untuk meningkatkan ke tipe C, kata dia, setidaknya harus mempunyai tempat tidur 100 unit.
Namun, lanjut dia, kalau tempat tidur ditambah tentu ruangan juga harus ditambah. Saat ini, kata dia, RSUD dr. Sadikin baru punya ruang perawatan 10 untuk anak-anak, 10 untuk dewasa, dan 1 ruang isolasi 1.
“Sementara, ruangan isolasi yang dibangun ketika pandemi Covid-19, sekarang kita jadikan ruangan VVIP untuk ruang perawatan. Sebab, ruangannya sangat bagus, fasilitas lengkap dengan oksigen tertanam ke dinding dan alat kesehatan sudah permanen di sana. Ke depan dengan sudah dilanjutkan pembangunan ruangan yang terbengkalai tersebut, Insya Allah tahun ini empat poli sudah bisa dimanfaatkan,” terangnya.
Tahun 2024, kata Nazifah, pihaknya kembali mengajukan dana DAK untuk membangun lagi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ia menegaskan, RSUD dr. Sadikin harus mempunyai KRIS agar terus bisa bekerja sama dengan BPJS.
“Selain itu, kita juga mendapatkan dana DAK sebesar Rp5,3 miliar, untuk membangun ruangan operasi yang lebih representatif. Karena ruangan operasi sekarang hanya satu, kecil dan belum representatif. Sementara untuk laboratorium kita juga tingkatkan. Tahun 2024 kita sudah mendapat anggaran untuk laboratorium kesehatan masyarakat dengan anggaran Rp16 miliar yang direncanakan dibangun di ByPass Pariaman,” ungkapnya.
Soal SDM, kata Nazifah, pihaknya selalu menambah tenaga medis, dokter spesialis, dan tahun ini sudah masuk doktek THT.
Baca juga: Revitalisasi RSUD Sadikin Pariaman Tingkatkan Daya Tampung Perawatan
“Sebelumnya kita tidak punya, ini artinya akan menambah pelayanan. Kalau pelayanan ditambah, maka akan meningkat lagi PAD-nya,” kata Nazifah. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News