Padang, Padangkita.com – Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) masih terus berlanjut. Jalan tol yang akan menghubungkan Lampung – Aceh ini memiliki panjang total 2.749 km.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, JTTS ini di awal direncanakan dibangun sebanyak 24 ruas tol, yang terdiri dari koridor utama (backbone) sepanjang 1.889 km dan koridor pendukung 860 km.
Koridor pendukung ini di antaranta terdapat di wilayah Bengkulu dan Sumatra Barat (Sumbar) yang ibu kotanya memang berada di pantai barat Sumatra. Khusus tol di Sumbar, yang merupakan Jalan Tol Padang – Pekanbaru sepanjang 254 km, hingga kini masih dibangun.
Menurut laporan Kementerian PUPR, hingga November 2023 ini, PT Hutama Karya (Persero) -- BUMN yang mendapat penugasan membangun JTTS -- telah mengoperasikan sepanjang 683 km ruas JTTS.
Rinciannya, Tol Bakauheni - Terbanggi Besar (140 km), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km), dan Tol Palembang – Indralaya (22 km).
Kemudian, Tol Indralaya – Prabumulih (64,5 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Medan - Binjai (17 km), Tol Binjai Langsa Seksi 1 (Binjai – Stabat) & Seksi 2 Segmen Stabat – Kwala Bingai (19,5 km) dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 – 6 (Seulimeum – Baitussalam) (50 km).
Sebagai tambahan informasi, dalam perkembangannya, saat ini Tol Bakauheni - Terbanggi Besar dioperasikan oleh PT Bakauheni Terbanggi Besar Tollroad, dan Tol Medan - Binjai dikelola oleh PT Medan - Binjai Tollroad yang merupakan anak perusahaan PT Indonesia Investment Authority, sehingga sudah tidak dikelola oleh Hutama Karya.
Nah, sebagaimana umumnya setiap pembangunan jalan atau kawasan, maka akan ada yang namanya titik nol. Khusus Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), di mana Titik Nol KM tersebut?
Pertanyaan ini pun telah dijawab oleh Kementerian PUPR. Mengutip informasi yang diunggah di akun resmi media sosialnya, Kementerian PUPR mengungkapkan, bahwa Titik Nol KM Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), ternyata berada di Pelabuhan Bakauheni, di ujung selatan Pulau Sumatra. Titik Nol KM ini menjadi pintu gerbang masuk Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Lalu, kenapa Titik Nol KM JTTS berada di Pelabuhan Bakauheni, Lampung?
Kementerian PUPR menjelaskan tiga alasannya. Pertama, di situlah titik awal dimulainya perjalanan proyek pembangunan JTTS. Kedua, merupakan simbol bagi konektivitas pertumbuhan ekonomi dan distribusi barang seluruh Pulau Sumatra.
Baca juga: Jalan Tol Trans Sumatra Sepanjang 1.827 Km Dikerjakan setelah 2024
Kemudian, alasan yang ketiga, dirancang agar terintegrasi dengan jalan tol untuk kemudahan dalam aliran barang dan mobilitas. Nah, sekarang sudah terjawab rasa penasaran soal Titik Nol KM Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News