Jakarta, Padangkita.com – PT. Hutama Karya (Persero) setidaknya menerapkan 5 teknologi dalam peningkatan pelayanan bagi pengguna jalan tol. Kemudian 3 teknologi untuk mempermudah operasional jalan tol.
Pengembangan dan penerapan teknologi memang menjadi keniscayaan bagi Hutama Karya yang telah mengukuhkan sebagai pilar infrastruktur di Indonesia.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengungkapkan, 5 teknologi yang diterapkan dalam peningkatan pelayanan jalan tol adalah:
- Pengembangan Water Treatment Plant (WTP)
- Penerapan smart lamp di sejumlah tol yang dikelola
- Pengembangan aplikasi HK Toll Apps sebagai media informasi berkendara di jalan tol Hutama Karya berbasis mobile
- Penerapan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang terintegrasi dengan ETLE nasional dalam penindakannya
- Pemasangan alat Weigh in Motion (WIM) dalam menciptakan jalan tol yang bebas dari kendaraan Overdimension & Overload (ODOL).
Kemudian, 3 teknologi yang diterapkan untuk mempermudah operasional tol yang dapat mendeteksi kendala di jalan tol dan pendeteksian kondisi lalu lintas secara real-time adalah:
- Pengembangan Intelligent Traffic System (ITS)
- Smart Closed Circuited Television (Smart CCTV)
- Data Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS)
Tjahjo Purnomo mengatakan, penerapan teknologi tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam operasional jalan tol, serta mempermudah pengguna jalan dalam mengakses informasi dan memantau lalu lintas terkini dari ruas-ruas tol yang ingin dilintasi.
“Pengguna jalan tol dapat memantau langsung kondisi lalu lintas sebelum berkendara melalui Smart CCTV secara real-timeyang tersedia di aplikasi HK Toll Apps,” kata Tjahjo dalam keterangan resminya, Selasa (21/11/2023).
Lebih lanjut, Tjahjo menambahkan bahwa sistem ITS telah lama dikembangkan, dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) yang dikendalikan secara terpusat di command center yang berlokasi di HK Tower, serta dapat diakses di control room masing-masing cabang tol dengan penjagaan personel selama 24 jam.
Keunggulan dari sistem ini, dapat mendeteksi dan menganalisis kendali pendapatan tol, kendali performa peralatan tol, kendali kondisi lalu lintas melalui CCTV yang terintegrasi ke sistem ITS, kendali penanganan pothole atau lubang di jalan tol, hingga kendali keluhan pelanggan atau sentiment analysis dari media sosial.
Sedangkan untuk Penerangan Jalan Umum (JPU), Hutama Karya telah memasang sebanyak total 3.704 buah smart lamp di Tol Bakauheni - Terbanggi Besar, Tol Pekanbaru - Dumai, Tol Medan - Binjai dan Tol Sigli - Banda Aceh.
Keunggulan dari smart lamp ini yaitu fitur pengaturan otomatis dan pemantauan jarak jauh yang sangat mempermudah pengoperasian tol serta dengan penggunaan LED membuat lampu ini lebih hemat energi dibandingkan dengan lampu konvensional.
“Penggunaan smart lamp di Asia Tenggara khususnya Indonesia masih belum banyak digunakan. Padahal di negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang yang sudah lebih dulu menerapkan ini di jalan tol, dinilai sangat efisien dalam membantu mengurangi konsumsi energi secara signifikan dan menghasilkan penghematan biaya operasional yang substansial,” ungkap Tjahjo.
Selain itu, lanjut dia, Hutama Karya juga sedang mengembangkan teknologi Water Treatment Plant (WTP) untuk mengolah air yang bersumber dari sumur, sungai, waduk atau air recycle menjadi air yang aman dan sesuai untuk berbagai keperluan.
Saat ini, alat WTP baru diimplementasikan di rest area KM 306, Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dan selama masa evaluasi, air yang dihasilkan telah sesuai dengan standar air bersih. Nantinya, alat WTP ini juga akan diterapkan di ruas-ruas lainnya di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Teknologi ini menjadi solusi atas permasalahan air di beberapa ruas di JTTS, yang kebanyakan membelah hutan atau sawah sehingga kualitas airnya masih kurang dan perlu di-treatment,” kata Tjahjo.
Dengan berbagai teknologi yang telah diterapkan dan juga terus melakukan inovasi, Hutama Karya siap menghadapi penerapan INDI 4.0 di jalan tol dengan menyediakan infrastruktur teknologi yang siap untuk masa depan.
Baca juga: Jadi yang Pertama di Sumbar, Ini Progres Terkini Konstruksi Jalan Tol Padang - Sicincin
“Kami percaya bahwa kesiapan dalam menghadapi Industri 4.0 adalah kunci untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor transportasi dan infrastruktur,” ungkap Tjahjo Purnomo. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News