Gejala Deindustrialisasi, Sultan Kritisi Cara Pemerintah Pertahankan Angka PE dengan Bansos

Gejala Deindustrialisasi, Sultan Kritisi Cara Pemerintah Pertahankan Angka PE dengan Bansos

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin. [Foto: Dok. DPD RI]

Jakarta, Padangkita.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengkritisi cara pemerintah mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi (PE) nasional pada batas 5 persen dengan membagikan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung Tunai (BLT) El Nino.

Menurut Sultan, bantalan sosial tidak memiliki kemampuan untuk menopang struktur ekonomi nasional secara permanen, bahkan dalam jangka menengah. Meskipun variabel belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi.

"Bantalan sosial hanya menjadi obat bius bagi perekonomian yang sedang sakit akibat penurunan daya beli masyarakat. Pemerintah sebaiknya fokus mengarahkan anggaran pada sektor produktif khususnya sektor pertanian yang terdampak langsung El Nino," kata Sultan melalui keterangan resminya Kamis (9/11/2023).

Memberikan insentif modal dan introduksi teknologi pada sektor riil, kata Sultan, merupakan hal yang dibutuhkan dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional berbasis industri dan hilirisasi. Mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi yang rapuh dengan pendekatan bansos sangat memberatkan APBN di tengah arus deindustrialisasi.

Pemerintah, sambung dia, patut mewaspadai menurunnya sumbangan sektor industri pengolahan atau manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB). Tercatat hingga akhir 2022 hanya sebesar 18,34% dibandingkan pada kuartal I-2014 sebesar 21,26%.

"Kami sangat memahami bahwa Pertumbuhan Ekonomi nasional mengalami koreksi akibat efek domino ekonomi global dan fenomena El Nino. Namun masyarakat justru sedang menunggu pendekatan kebijakan yang sistematis dan berdampak luas pada perekonomian dalam jangka panjang," terang mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelontorkan banyak sosial (bansos) menjelang 2024.

Ia lantas menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun ke 4,94 persen di kuartal III 2023 ini. Menurutnya, kehadiran paket bantuan ekonomi menjadi makin penting demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir 2023.

Baca juga: Sultan Minta Pengurangan TKD Tidak Diberlakukan untuk Daerah 3T

Ani menyebut dengan adanya bansos beras hingga BLT setidaknya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara setahun bisa terjaga di 5,04 persen. [*/pkt]

Baca Juga

Wacana Tambah Kementerian, Sultan Dorong Tranformasi Kelembagaan bidang Pangan, Energi hingga Iklim
Wacana Tambah Kementerian, Sultan Dorong Tranformasi Kelembagaan bidang Pangan, Energi hingga Iklim
Jelang Puncak Haji, Komite III DPD RI Cek Kesiapan Petugas Kesehatan
Jelang Puncak Haji, Komite III DPD RI Cek Kesiapan Petugas Kesehatan
Nono Sampono Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMA Pertiwi Ambon, Pesan soal Toleransi
Nono Sampono Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMA Pertiwi Ambon, Pesan soal Toleransi
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri Acara Ngunduh Mantu Rofik Mahdi Ubab dan Bilqis Choliliya. [Foto: Dok. Humas DPD RI]
Ketua DPD RI Hadiri Acara Ngunduh Mantu Rofik Mahdi Ubab dan Bilqis Choliliya
Mampu Kurangi Praktik Oligopoli, Sultan Dukung Kehadiran Industri Pabrik Kelapa Sawit Mini
Mampu Kurangi Praktik Oligopoli, Sultan Dukung Kehadiran Industri Pabrik Kelapa Sawit Mini
DPD RI Dorong UMKM Manfaatkan Teknologi Digital untuk Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
DPD RI Dorong UMKM Manfaatkan Teknologi Digital untuk Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045