Jakarta, Padangkita.com - Memasuki akhir tahun 2023, pemerintah mengejar penyelesaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), serta melakukan kajian terhadap PSN yang belum dikerjakan.
Ini sejalan dengan keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto usai rapat terbatas terkait PSN di Istana Kepresidenan, belum lama ini.
“Ada beberapa proyek dihentikan karena belum dimulai dan belum ada dikeluarkan (dana dari) APBN,” katar Airlangga Hartanto.
Keputusan terkait sejumlah PSN yang tidak akan dilanjutkan ini, termasuk beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), yakni Tol Rantau - Parapat - Kisaran, Tol Langsa - Lhokseumawe, Tol Lhokseumawe - Sigli, dan Tol Dumai - Sigambal - Rantau.
Merespons hal tersebut, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menegaskan, bahwa pihaknya mengikuti arahan prioritas pemerintah dan berfokus pada percepatan penyelesaian JTTS Tahap I dan II.
“Dasar dari pelaksanaan PSN adalah Permenko, yang secara berkala akan terus diperbarui. Adapun sesuai Perpres No. 131 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera, ruas-ruas tersebut masuk ke dalam pembangunan ruas JTTS Tahap III dan IV. Adapun detail kelanjutan pembangunannya menunggu kesepakatan dengan pemerintah,” ungkap Tjahjo dalam keterangan resminya, Rabu (8/11/2023).
Diketahui, Hutama Karya kini tengah fokus menyelesaikan JTTS Tahap I sepanjang 965 km dengan target penyelesaian pada Semester I tahun 2024. Selain itu, Hutama Karya juga mengebut pengerjaan JTTS dengan mengerjakan JTTS tahap II, di antaranya ruas tol Betung–Tempino–Jambi Seksi 3 Bayung Lencir – Tempino (34 km) dengan skema Dukungan Konstruksi (Dukon), dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km).
Menurut Tjahjo, jika diakumulasikan, jalan tol garapan Hutama Karya yang akan terhubung mencapai sebesar ±1.030 km.
Lebih jauh ia menyampaikan, sejumlah strategi percepatan juga dilakukan Hutama Karya untuk menyelesaikan pembangunan JTTS. Dimulai dari penerapan digitalisasi konstruksi pada saat perencanaan, hingga tahapan pembangunan fisik jalanan.
Transformasi digitalisasi konstruksi yang dilakukan juga telah diakui dunia melalui perolehan penghargaan yang diraih, maka itu Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan pembangunan infrastruktur sesuai target mutu dan waktu.
Sebagai informasi, JTTS Ruas Jambi – Rengat mengalami perubahan terhadap nomenklatur. Pembangunan jalan tol ini mengalami perubahan pembiayaan karena memperoleh pinjaman dari AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank) senilai Rp 23 triliun.
Selanjutnya, PT Hutama Karya (Persero) terus berkomitmen melaksanakan pembangunan jalan tol berkelanjutan untuk memperkuat konektivitas di Sumatera.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol konstruksi 350 km dan 680 km ruas tol operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh, di antaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)—dikelola INA, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), dan Tol Medan – Binjai (17 km)—dikelola INA.
Baca juga: PSN Ditinjau Ulang, Pembangunan Jalan Tol di Sumbar Cukup Tol Padang – Sicincin Dulu!
Kemudian, Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 Ruas Binjai – Stabat (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), dan Tol Binjai – Langsa Segmen Binjai – Kuala Bingai (7,5 km). [*/pkt]